HT : Entrepreneur harus bisa ciptakan lapangan kerja
A
A
A
Sindonews.com - Chief Executive Officer (CEO) MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan, dari sisi nasionalisme, Indonesia masih tertinggal tingkat entrepreneurship yang masih relatif.
"Dari sisi nasionalisme, negara kita tertinggal karena prestasi yang masih relatif. Indonesia dengan Korsel (Korea Selatan) yang saat merdekanya selisih 2 hari, pendapatan perkapita Korsel lebih besar. pendapatan perkapita Korsel 30.000 lebih, sedangkan Indonesia baru mencapai 4.000," ujar HT dalam kuliah umum di kampus STIE Bina Bangsa, Serang, Banten, Minggu (17/3/2013).
Bukan hanya itu, HT menuturkan, seorang entrepreneur di Indonesia bukan hanya sekedar mencari pekerjaan tetapi harus mampu menciptakan suatu peluang pekerjaan.
"Itu penting sekali karena entrepreneur masih di bawah satu persen. Padahal pertumbuhan ekonomi tumbuh pesat tapi SDM harus cukup khusus entrepreneur, karena dia yang mampu menciptakan pekerja," tuturnya.
Selain entrepreneur, tambah HT, yang harus bertanggung jawab untuk menciptakan suatu peluang kerja tentu adalah negara. "Selain entrepreneur, negara juga diwajibkan ciptakan peluang kerja," pungkasnya.
"Dari sisi nasionalisme, negara kita tertinggal karena prestasi yang masih relatif. Indonesia dengan Korsel (Korea Selatan) yang saat merdekanya selisih 2 hari, pendapatan perkapita Korsel lebih besar. pendapatan perkapita Korsel 30.000 lebih, sedangkan Indonesia baru mencapai 4.000," ujar HT dalam kuliah umum di kampus STIE Bina Bangsa, Serang, Banten, Minggu (17/3/2013).
Bukan hanya itu, HT menuturkan, seorang entrepreneur di Indonesia bukan hanya sekedar mencari pekerjaan tetapi harus mampu menciptakan suatu peluang pekerjaan.
"Itu penting sekali karena entrepreneur masih di bawah satu persen. Padahal pertumbuhan ekonomi tumbuh pesat tapi SDM harus cukup khusus entrepreneur, karena dia yang mampu menciptakan pekerja," tuturnya.
Selain entrepreneur, tambah HT, yang harus bertanggung jawab untuk menciptakan suatu peluang kerja tentu adalah negara. "Selain entrepreneur, negara juga diwajibkan ciptakan peluang kerja," pungkasnya.
(gpr)