Laba bersih ICBP naik 10% menjadi Rp2,2 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sepanjang tahun lalu membukukan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp21,57 triliun, naik 11,4 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp19,37 triliun.
Naiknya penjualan bersih konsolidasi memberi korelasi positif terhadap naiknya laba bersih perusahaan sebesar 10,3 persen menjadi Rp2,18 triliun dibanding tahun 2011 sebesar Rp1,98 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim menuturkan, tahun lalu merupakan tahun yang baik bagi perseroan setelah menghadapi situasi yang penuh tantangan pada tahun 2011.
"Kami terus memcu kegiatan operasional untuk menjadi lebih baik guna meningkatkan daya saing, sehingga dapat mempertahankan kepemimpinan di pasar dan meraih pertumbuhan yang sehat. Di samping itu, kami juga memperluas kategori usaha untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan kedepannya," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2013).
Sementara itu, kinerja perseroan pada tahun lalu didorong dari tumbuhnya volume penjualan di hampir seluruh divisi. Divisi yang memberi kontribusi terbesar terhadap penjualan perseroan adalah mi instan dengan kontribusi mencapai 69 persen, diikiti dairy sekitar 18 persen, makanan ringan 7 persen, penyedap makanan 4 persen serta nutrisi dan makanan khusus sekitar 2 persen.
Laba bruto meningkat 14,9 persen menjadi Rp5,78 triliun seiring meningkatnya penjualan bersih dan marjin laba bruto. Kendati demikian, laba usaha naik 8,9 persen menjadi Rp2,84 triliun dari Rp2,61 triliun seiring naiknya beban operasional karena naiknya beban promosi dan iklan serta beban terkait karyawan guna mendukung ekspansi usaha.
Naiknya penjualan bersih konsolidasi memberi korelasi positif terhadap naiknya laba bersih perusahaan sebesar 10,3 persen menjadi Rp2,18 triliun dibanding tahun 2011 sebesar Rp1,98 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim menuturkan, tahun lalu merupakan tahun yang baik bagi perseroan setelah menghadapi situasi yang penuh tantangan pada tahun 2011.
"Kami terus memcu kegiatan operasional untuk menjadi lebih baik guna meningkatkan daya saing, sehingga dapat mempertahankan kepemimpinan di pasar dan meraih pertumbuhan yang sehat. Di samping itu, kami juga memperluas kategori usaha untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan kedepannya," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2013).
Sementara itu, kinerja perseroan pada tahun lalu didorong dari tumbuhnya volume penjualan di hampir seluruh divisi. Divisi yang memberi kontribusi terbesar terhadap penjualan perseroan adalah mi instan dengan kontribusi mencapai 69 persen, diikiti dairy sekitar 18 persen, makanan ringan 7 persen, penyedap makanan 4 persen serta nutrisi dan makanan khusus sekitar 2 persen.
Laba bruto meningkat 14,9 persen menjadi Rp5,78 triliun seiring meningkatnya penjualan bersih dan marjin laba bruto. Kendati demikian, laba usaha naik 8,9 persen menjadi Rp2,84 triliun dari Rp2,61 triliun seiring naiknya beban operasional karena naiknya beban promosi dan iklan serta beban terkait karyawan guna mendukung ekspansi usaha.
(rna)