Jaring investasi, Kulonprogo gelar coffee morning
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo terus mencoba menjaring investasi untuk meningkatkan pembangunan. Strategi terbaru yang akan dijalankan adalah dengan menggelar coffee morning bersama investor yang sudah eksis di Kulonprogo maupun calon investor potensial.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT), Niken Probo Laras mengatakan, coffee morning digelar pekan keempat bulan ini. Kegiatan ini akan dikemas dalam format familier dan elegan. Selain mendekatkan diri dengan investor juga menjaring calon investor baru.
"Kami juga ingin tahu persoalan yang dihadapi perusahaan, berikut rencana pengembangannya. Jangan sampai, seperti yang sudah, ada perusahaan kolaps justru kami tidak tahu. Kegiatan masih dalam koridor bela beli Kulonprogo," kata Niken, Selasa (19/3/2013).
Melalui kegiatan ini, kata Niken, BPMPT juga ingin memberdayakan dunia usaha lokal. Pengusaha asli Kulonprogo, lanjut dia, dapat berperan aktif menyokong keberadaan megaproyek yang tengah berjalan di Kulonprogo. Sehingga ke depan, kegiatan sejenis direncanakan digelar secara periodik.
Dia menjelaskan, coffee morning dilatarbelakangi keinginan Bupati Kulonprogo agar perusahaan yang sudah eksis mau mengintiplasmakan perusahaannya di daerah lain di Kota Binangun. Dengan demikian, perusahaan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal. "Jadi fokusnya memang semacam care after sales-lah," jelasnya.
Kabid Penanaman Modal BPMPT, Robi Ampera menambahkan, saat ini pihaknya merekomendasikan Kecamatan Nanggulan untuk intiplasma. Menurut dia, dari sisi rencana tata ruang wilayah maupun peruntukan industri, Nanggulan memungkinkan untuk pengembangan usaha.
Hanya saja, kata dia, selama usaha tersebut dikembangkan dalam skala kecil. "Jadi sepanjang industri kecil masih memungkinkan. Kami rekomendasikan di Nanggulan," ucap Robi.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT), Niken Probo Laras mengatakan, coffee morning digelar pekan keempat bulan ini. Kegiatan ini akan dikemas dalam format familier dan elegan. Selain mendekatkan diri dengan investor juga menjaring calon investor baru.
"Kami juga ingin tahu persoalan yang dihadapi perusahaan, berikut rencana pengembangannya. Jangan sampai, seperti yang sudah, ada perusahaan kolaps justru kami tidak tahu. Kegiatan masih dalam koridor bela beli Kulonprogo," kata Niken, Selasa (19/3/2013).
Melalui kegiatan ini, kata Niken, BPMPT juga ingin memberdayakan dunia usaha lokal. Pengusaha asli Kulonprogo, lanjut dia, dapat berperan aktif menyokong keberadaan megaproyek yang tengah berjalan di Kulonprogo. Sehingga ke depan, kegiatan sejenis direncanakan digelar secara periodik.
Dia menjelaskan, coffee morning dilatarbelakangi keinginan Bupati Kulonprogo agar perusahaan yang sudah eksis mau mengintiplasmakan perusahaannya di daerah lain di Kota Binangun. Dengan demikian, perusahaan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal. "Jadi fokusnya memang semacam care after sales-lah," jelasnya.
Kabid Penanaman Modal BPMPT, Robi Ampera menambahkan, saat ini pihaknya merekomendasikan Kecamatan Nanggulan untuk intiplasma. Menurut dia, dari sisi rencana tata ruang wilayah maupun peruntukan industri, Nanggulan memungkinkan untuk pengembangan usaha.
Hanya saja, kata dia, selama usaha tersebut dikembangkan dalam skala kecil. "Jadi sepanjang industri kecil masih memungkinkan. Kami rekomendasikan di Nanggulan," ucap Robi.
(izz)