Wagub Sulsel minta kelangkaan pangan diantisipasi
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Nu'mang meminta jajaran Dinas Pertanian agar mewaspadai kelangkaan pangan. Jika diantisipasi, maka kelangkaan itu bisa membawa keuntungan besar bagi petani di Sulsel.
Dia mencontohkan, jika diketahui sejak tiga bulan yang lalu bahwa akan terjadi kelangkaan bawang merah dan putih, maka petani bisa menanam bawang secara maksimal. "Jika diketahui dari awal bahwa bulan ini bawang langka, maka petani kita bisa menanam tiga empat bulan lalu, itu akan membawa keuntungan yang sangat besar," kata Agus, Rabu (20/3/2013).
Sebab itu, mantan Ketua DPRD Sulsel itu meminta agar penyuluh pertanian yang bertugas di lapangan mampu membaca situasi itu dan secepatnya dilaporkan. Jika petani menanam jenis pangan saat komoditas itu langka, maka harganya akan mahal dan sangat menguntungkan petani.
"Jika harga suatu komoditas pangan mahal, maka petani akan sangat diuntungkan, makanya para penyuluh harus memperhatikan situasi itu," pinta mantan Politisi Partai Golkar itu.
Agus pun menjamin komoditas bawang di Sulsel masih aman. Meski realitasnya, di beberapa daerah di Sulsel harga bawang juga melambung seperti di Bulukumba. Selain antisipasi kelangkaan pangan, Agus juga membeberkan targetnya untuk menjadikan Sulsel sebagai sentra beberapa produk pertanian sepeti kakao dan rumput laut. "Lima tahun lalu produksi rumput laut kita hanya 600 ribu ton, saat ini meningkat menjadi 1,7 juta ton," pungkasnya.
Untuk mewujudkan target produksi beberapa poduk petanian, Agus mengaku akan membagi-bagikan bibit pertanian, perkebunan, dan tanaman kehutanan secara gratis. "Itu juga sudah menjadi janji kami saat pilgub lalu, kita akan wujudkan," ujar Agus optimis.
Dia mencontohkan, jika diketahui sejak tiga bulan yang lalu bahwa akan terjadi kelangkaan bawang merah dan putih, maka petani bisa menanam bawang secara maksimal. "Jika diketahui dari awal bahwa bulan ini bawang langka, maka petani kita bisa menanam tiga empat bulan lalu, itu akan membawa keuntungan yang sangat besar," kata Agus, Rabu (20/3/2013).
Sebab itu, mantan Ketua DPRD Sulsel itu meminta agar penyuluh pertanian yang bertugas di lapangan mampu membaca situasi itu dan secepatnya dilaporkan. Jika petani menanam jenis pangan saat komoditas itu langka, maka harganya akan mahal dan sangat menguntungkan petani.
"Jika harga suatu komoditas pangan mahal, maka petani akan sangat diuntungkan, makanya para penyuluh harus memperhatikan situasi itu," pinta mantan Politisi Partai Golkar itu.
Agus pun menjamin komoditas bawang di Sulsel masih aman. Meski realitasnya, di beberapa daerah di Sulsel harga bawang juga melambung seperti di Bulukumba. Selain antisipasi kelangkaan pangan, Agus juga membeberkan targetnya untuk menjadikan Sulsel sebagai sentra beberapa produk pertanian sepeti kakao dan rumput laut. "Lima tahun lalu produksi rumput laut kita hanya 600 ribu ton, saat ini meningkat menjadi 1,7 juta ton," pungkasnya.
Untuk mewujudkan target produksi beberapa poduk petanian, Agus mengaku akan membagi-bagikan bibit pertanian, perkebunan, dan tanaman kehutanan secara gratis. "Itu juga sudah menjadi janji kami saat pilgub lalu, kita akan wujudkan," ujar Agus optimis.
(gpr)