AirAsia raih penghargaan Best Regional ECA-backed Facility
A
A
A
Sindonews.com - AirAsia telah memenangkan penghargaan 'Best Regional ECA-backed Facility' dalam acara 'Triple A Transaction Banking Awards 2013' di Hong Kong. Acara perayaan ini diadakan oleh The Asset, publikasi keuangan terkemuka yang menjadi acuan banyak perusahaan di Asia dan para investor di seluruh dunia.
Penghargaan ini menggambarkan pendekatan yang inovatif serta kemampuan AirAsia dan para partner dalam mengatur pendanaan untuk pesawat Airbus A320s milik maskapai penerbangan tersebut. Hal ini juga merupakan sebuah pengakuan signifikan untuk kesuksesan perjanjian antara AirAsia dan J.P. Morgan pada 2011, dengan Export Credit Agency (ECA) Inggris serta United Kingdom Export Finance (UKEF) sebagai penjamin transaksi.
Manajer Investor Relations AirAsia Berhad, Benyamin Ismail hadir sebagai perwakilan perusahaan dan menerima penghargaan istimewa ini. Menurutnya, Perjanjian dengan nilai sebesar USD600 juta antara AirAsia dengan J.P. Morgan untuk pembelian 18 pesawat Airbus A320 dengan jadwal pengiriman pada 2012 dan 2013, menjadi unggulan.
"Fasilitas pendanaan selama 12 tahun ini dijamin 100 persen oleh UKEF. Sampai saat ini Airbus telah mengirimkan 10 pesawat dan akan mengirimkan delapan pesawat lagi sampai akhir 2013," katanya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Sabtu (23/3/2013).
CEO AirAsia Berhad, Aireen Omar mengatakan, inovasi merupakan pusat dari pertumbuhan dan strategi keuangan AirAsia. Dalam rangka untuk mempertahankan prestasi AirAsia sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia, sangat penting untuk mengamankan pendanaan pesawat dengan harga yang kompetitif.
"Pendekatan yang fleksibel dan solusi inovatif dari J.P. Morgan tidak hanya membuat kami dapat melakukan hal tersebut, namun juga dapat memenuhi kebutuhan pendanaan kami yang terus berkembang. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan J.P. Morgan. Sehingga bisa terus menyediakan harga kursi penerbangan terjangkau bagi para pengguna jasa transportasi udara di Asia," katanya.
Menurutnya, pembelian pesawat merupakan bagian terbesar dari strategi perluasan bisnis AirAsia dan untuk mempertahankan kepemimpinannya di pasar. AirAsia mampu melanjutkan rencananya untuk menambah jumlah armada dengan membeli pesawat hemat bahan bakar. Walaupun kondisi perekonomian di wilayah Asia Pasifik saat ini sedang tidak stabil, sehingga menjadi tantangan terbesar bagi industri aviasi.
Seperti yang disebutkan di dalam perjanjian, pesawat yang dibeli dari dana perjanjian akan dimiliki maskapai penerbangan yang tergabung di dalam Grup AirAsia dan beroperasi di lima negara, yaitu Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Jepang.
Berdasarkan hal tersebut, panel juri dari ‘Triple A Transaction Banking Awards 2013’ menyadari keistimewaan dari perjanjian antara AirAsia, J.P. Morgan-UKEF transaction ini. Karena, dibutuhkan struktur pendanaan atau sewa guna terpisah untuk setiap wilayah.
Penghargaan ini menggambarkan pendekatan yang inovatif serta kemampuan AirAsia dan para partner dalam mengatur pendanaan untuk pesawat Airbus A320s milik maskapai penerbangan tersebut. Hal ini juga merupakan sebuah pengakuan signifikan untuk kesuksesan perjanjian antara AirAsia dan J.P. Morgan pada 2011, dengan Export Credit Agency (ECA) Inggris serta United Kingdom Export Finance (UKEF) sebagai penjamin transaksi.
Manajer Investor Relations AirAsia Berhad, Benyamin Ismail hadir sebagai perwakilan perusahaan dan menerima penghargaan istimewa ini. Menurutnya, Perjanjian dengan nilai sebesar USD600 juta antara AirAsia dengan J.P. Morgan untuk pembelian 18 pesawat Airbus A320 dengan jadwal pengiriman pada 2012 dan 2013, menjadi unggulan.
"Fasilitas pendanaan selama 12 tahun ini dijamin 100 persen oleh UKEF. Sampai saat ini Airbus telah mengirimkan 10 pesawat dan akan mengirimkan delapan pesawat lagi sampai akhir 2013," katanya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Sabtu (23/3/2013).
CEO AirAsia Berhad, Aireen Omar mengatakan, inovasi merupakan pusat dari pertumbuhan dan strategi keuangan AirAsia. Dalam rangka untuk mempertahankan prestasi AirAsia sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia, sangat penting untuk mengamankan pendanaan pesawat dengan harga yang kompetitif.
"Pendekatan yang fleksibel dan solusi inovatif dari J.P. Morgan tidak hanya membuat kami dapat melakukan hal tersebut, namun juga dapat memenuhi kebutuhan pendanaan kami yang terus berkembang. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan J.P. Morgan. Sehingga bisa terus menyediakan harga kursi penerbangan terjangkau bagi para pengguna jasa transportasi udara di Asia," katanya.
Menurutnya, pembelian pesawat merupakan bagian terbesar dari strategi perluasan bisnis AirAsia dan untuk mempertahankan kepemimpinannya di pasar. AirAsia mampu melanjutkan rencananya untuk menambah jumlah armada dengan membeli pesawat hemat bahan bakar. Walaupun kondisi perekonomian di wilayah Asia Pasifik saat ini sedang tidak stabil, sehingga menjadi tantangan terbesar bagi industri aviasi.
Seperti yang disebutkan di dalam perjanjian, pesawat yang dibeli dari dana perjanjian akan dimiliki maskapai penerbangan yang tergabung di dalam Grup AirAsia dan beroperasi di lima negara, yaitu Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Jepang.
Berdasarkan hal tersebut, panel juri dari ‘Triple A Transaction Banking Awards 2013’ menyadari keistimewaan dari perjanjian antara AirAsia, J.P. Morgan-UKEF transaction ini. Karena, dibutuhkan struktur pendanaan atau sewa guna terpisah untuk setiap wilayah.
(izz)