Kadin cetak tenaga kerja berkualitas
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan telah merampungkan diklat Industri Perikanan Kadin di pulau Seram, Maluku. Diklat ini bertujuan untuk mendidik dan menghasilkan tenaga terampil dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja berkualitas di bidang perikanan yang sangat dibutuhkan industri perikanan.
"Diklatnya sudah siap, infrastrukturnya siap. Jadi, tinggal penyempurnaan silabusnya. Kita perkirakan pertengahan tahun sudah berjalan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (26/3/2013).
Sekolah untuk pendidikan dan latihan industri perikanan yang proses pembangunannya sudah selesai itu diresmikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Syarif Cicip Sutardjo. Menurut Yugi, Kadin membangun sekolah tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan usia muda dalam pengelolaan ekonomi perikanan.
"Sekolah ini untuk mendidik para generasi muda dalam menguasai bidang perikanan, bukan hanya secara teknis saja tetapi juga sebagai wira usaha atau enterpreneur di bidang perikanan," ujarnya.
Melalui pendidikan ini, pihaknya berharap generasi muda tertarik untuk berprofesi di bidang perikanan baik sebagai tenaga terampil maupun pengusaha perikanan. Kedepan akan banyak generasi muda kompeten yang terjun ke bidang usaha perikanan, sehingga usaha perikanan bisa maju pesat dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Setelah melakukan kunjungan ke beberapa daerah, Kadin mengharapkan agar pemerintah bisa terus mengupayakan dukungan-dukungan kongkrit untuk pelaku usaha perikanan. Bentuk dukungan itu bisa dari kebijakan hingga insentif.
"Kami harapkan adanya kemudahan dukungan investasi, adanya insentif khusus. Misalnya untuk impor peralatan dan pakan. Karena selama ini mereka masih sulit mendapatkan, di samping karena harganya yang masih tinggi," ungkap Yugi.
Dia menghimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan pasokan energi dengan memberikan dukungan pembangkit, begitu pula dengan ketersediaan BBM yang sering mengalami kelangkaan dan sulit dijangkau.
"Diklatnya sudah siap, infrastrukturnya siap. Jadi, tinggal penyempurnaan silabusnya. Kita perkirakan pertengahan tahun sudah berjalan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (26/3/2013).
Sekolah untuk pendidikan dan latihan industri perikanan yang proses pembangunannya sudah selesai itu diresmikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Syarif Cicip Sutardjo. Menurut Yugi, Kadin membangun sekolah tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan usia muda dalam pengelolaan ekonomi perikanan.
"Sekolah ini untuk mendidik para generasi muda dalam menguasai bidang perikanan, bukan hanya secara teknis saja tetapi juga sebagai wira usaha atau enterpreneur di bidang perikanan," ujarnya.
Melalui pendidikan ini, pihaknya berharap generasi muda tertarik untuk berprofesi di bidang perikanan baik sebagai tenaga terampil maupun pengusaha perikanan. Kedepan akan banyak generasi muda kompeten yang terjun ke bidang usaha perikanan, sehingga usaha perikanan bisa maju pesat dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Setelah melakukan kunjungan ke beberapa daerah, Kadin mengharapkan agar pemerintah bisa terus mengupayakan dukungan-dukungan kongkrit untuk pelaku usaha perikanan. Bentuk dukungan itu bisa dari kebijakan hingga insentif.
"Kami harapkan adanya kemudahan dukungan investasi, adanya insentif khusus. Misalnya untuk impor peralatan dan pakan. Karena selama ini mereka masih sulit mendapatkan, di samping karena harganya yang masih tinggi," ungkap Yugi.
Dia menghimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan pasokan energi dengan memberikan dukungan pembangkit, begitu pula dengan ketersediaan BBM yang sering mengalami kelangkaan dan sulit dijangkau.
(izz)