ULP Kulonprogo lelang 172 proyek
A
A
A
Sindonews.com - Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melelang 172 proyek, baik pengadaan barang, konstruksi, konsultansi, dan jasa lainnya pada 2013. Jumlah itu merupakan total proyek yang dilelang melalui ULP hingga Agustus 2013.
Sekretaris ULP, Eratra mengungkapkan, proses lelang sudah dimulai sejak Januari 2013. Namun, lelang pada Januari khusus untuk konsultan perencanaan. Di antaranya, konsultan perencanaan untuk rumah sakit tipe D di Sentolo dan pengawas Gedung Kaca.
Sementara, pada Februari 2013, ULP melelang 65 proyek dari rencana 70. Pasalnya, penyusunan lima dokumen proyek mundur hingga Maret. "Target kami lelang seluruh proyek selesai Agustus. Sehingga pada akhir tahun tidak ada lagi lelang khususnya untuk konstruksi," katanya, Selasa (26/3/2013).
Eratra menjelaskan, dari total proyek yang dilelang, 70 persen merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum, khususnya pada Bidang Jasa Marga dan Cipta Karya. Lelang juga ada pada Dinas Pendidikan, Pemberdayaan, serta Perindustrian, dan Perdagangan.
Pada 2012, lelang melalui lembaga ini hanya mencapai 39,54 persen dari target minimal 40 persen sesuai instruksi presiden. Eratra mengatakan, instruksi presiden sulit direalisasikan karena mencakup seluruh proyek yang dilelang. "Tahun ini instruksi itu tidak ada, tapi mulai tahun depan wajib pakai ULP," ujarnya.
ULP, kata dia, meminta SKPD agar tidak merencanakan proyek di perubahan. Tujuannya untuk menghindari agar proyek yang dikerjakan selesai pada waktunya. Sebab, jika diundur hingga perubahan, proyek sulit terlaksana dengan baik. "Tahun lalu masih banyak proyek fisik di perubahan, hasilnya tidak maksimal," ungkapnya.
Eratra menambahkan, ULP juga mengingatkan SKPD jika tidak menyelesaikan dokumen lelang sesuai jadwal yang ditetapkan. "Kalau ada yang telat kita surati, kita ingatkan agar segera diselesaikan agar tidak menumpuk. Sehingga tidak ada proyek fisik di perubahan," pungkas dia.
Sekretaris ULP, Eratra mengungkapkan, proses lelang sudah dimulai sejak Januari 2013. Namun, lelang pada Januari khusus untuk konsultan perencanaan. Di antaranya, konsultan perencanaan untuk rumah sakit tipe D di Sentolo dan pengawas Gedung Kaca.
Sementara, pada Februari 2013, ULP melelang 65 proyek dari rencana 70. Pasalnya, penyusunan lima dokumen proyek mundur hingga Maret. "Target kami lelang seluruh proyek selesai Agustus. Sehingga pada akhir tahun tidak ada lagi lelang khususnya untuk konstruksi," katanya, Selasa (26/3/2013).
Eratra menjelaskan, dari total proyek yang dilelang, 70 persen merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum, khususnya pada Bidang Jasa Marga dan Cipta Karya. Lelang juga ada pada Dinas Pendidikan, Pemberdayaan, serta Perindustrian, dan Perdagangan.
Pada 2012, lelang melalui lembaga ini hanya mencapai 39,54 persen dari target minimal 40 persen sesuai instruksi presiden. Eratra mengatakan, instruksi presiden sulit direalisasikan karena mencakup seluruh proyek yang dilelang. "Tahun ini instruksi itu tidak ada, tapi mulai tahun depan wajib pakai ULP," ujarnya.
ULP, kata dia, meminta SKPD agar tidak merencanakan proyek di perubahan. Tujuannya untuk menghindari agar proyek yang dikerjakan selesai pada waktunya. Sebab, jika diundur hingga perubahan, proyek sulit terlaksana dengan baik. "Tahun lalu masih banyak proyek fisik di perubahan, hasilnya tidak maksimal," ungkapnya.
Eratra menambahkan, ULP juga mengingatkan SKPD jika tidak menyelesaikan dokumen lelang sesuai jadwal yang ditetapkan. "Kalau ada yang telat kita surati, kita ingatkan agar segera diselesaikan agar tidak menumpuk. Sehingga tidak ada proyek fisik di perubahan," pungkas dia.
(izz)