Ini 14 catatan untuk Gubernur BI baru
Ini 14 catatan untuk Gubernur BI baru
A
A
A
Sindonews.com - Dalam penetapan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), Komisi XI DPR RI memberikan 14 poin catatan yang harus dipenuhi oleh Agus Marto sebagai orang nomor satu di bank sentral Indonesia.
"Ada catatan sebanyak 14 poin yang harus dipenuhi oleh Agus sebagai Gubernur Bank Indonesia," ungkap Ketua Komisi XI DPR RI, Emir Moeis rapat internal di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Berikut 14 poin catatan tersebut:
1. Pengendalian inflasi serta menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah.
2. Menjaga kekompakan dengan DPR.
3. Mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang.
4. Mendorong perbankan syariah.
5. Kebijakan macro prudential yang berpihak ke petani, nelayan, dan UKM.
6. Memprioritaskan alokasi kredit ke sektor pertanian rakyat serta koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
7. Melaksanakan azas resiprokal dengan bank asing.
8. Harus menciptakan financial inclusion.
9. Menarik Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke perbankan dalam negeri.
10. Memeliki dan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk masing-masing Anggota Dewan Gubernur BI yang lebih efisien dan efektif.
11. Lalu lintas devisa untuk kepentingan nasional dan memberikan pembatasan kepada arus modal asing yang bersifat jangka pendek, spekulatif dan fluktuatif.
12. Mendorong sistem pembayaran nasional yang lebih efisien, nyaman dan aman.
13. Harus terus memelihara stability macro prudential dan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi seimbang (sustainable).
14. Optimalisasi pelaksanaan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Dari 14 poin tersebut, Emir mengatakan bahwa poin keenam adalah hal yang paling penting yang harus dilakukan Agus. "Memuluskan transfer fungsi pengawasan bank dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu tugas Agus Martowardojo paling penting setelah terpilih menjadi Gubernur BI," tandasnya.
"Ada catatan sebanyak 14 poin yang harus dipenuhi oleh Agus sebagai Gubernur Bank Indonesia," ungkap Ketua Komisi XI DPR RI, Emir Moeis rapat internal di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Berikut 14 poin catatan tersebut:
1. Pengendalian inflasi serta menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah.
2. Menjaga kekompakan dengan DPR.
3. Mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang.
4. Mendorong perbankan syariah.
5. Kebijakan macro prudential yang berpihak ke petani, nelayan, dan UKM.
6. Memprioritaskan alokasi kredit ke sektor pertanian rakyat serta koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
7. Melaksanakan azas resiprokal dengan bank asing.
8. Harus menciptakan financial inclusion.
9. Menarik Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke perbankan dalam negeri.
10. Memeliki dan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk masing-masing Anggota Dewan Gubernur BI yang lebih efisien dan efektif.
11. Lalu lintas devisa untuk kepentingan nasional dan memberikan pembatasan kepada arus modal asing yang bersifat jangka pendek, spekulatif dan fluktuatif.
12. Mendorong sistem pembayaran nasional yang lebih efisien, nyaman dan aman.
13. Harus terus memelihara stability macro prudential dan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi seimbang (sustainable).
14. Optimalisasi pelaksanaan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Dari 14 poin tersebut, Emir mengatakan bahwa poin keenam adalah hal yang paling penting yang harus dilakukan Agus. "Memuluskan transfer fungsi pengawasan bank dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu tugas Agus Martowardojo paling penting setelah terpilih menjadi Gubernur BI," tandasnya.
(gpr)
Explore More