Pengangguran muda tantangan terberat Uni Eropa
A
A
A
Sindonews.com - Para pemimpin Eropa mengemukakan, pengangguran muda dan risiko kerusakan sosial adalah salah satu tantangan terberat yang mereka hadapi di masa resesi.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (25/5/2013), dalam surat terbuka Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy mengatakan, pengangguran kaum muda adalah masalah yang paling mendesak untuk 27 negara anggota Uni Eropa (UE)
"Pada Juni nanti akan menjadi kesempatan bagi Dewan Eropa untuk memobilisasi tujuan bersama; mendapatkan orang-orang muda termotivasi kembali bekerja atau pendidikan," ujarnya.
"Kita harus memberi mereka jaminan, bahwa mereka akan baik dalam pelatihan, pendidikan lanjutan atau pekerjaan dalam waktu empat bulan meninggalkan sekolah," tambah Van Rompuy.
Menteri Uni Eropa pada awal tahun ini, sebelumnya telah sepakat melakukan langkah memastikan orang-orang di bawah usia 25 tahun menerima tawaran kerja atau pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai bagian dari insentif 6 miliar euro (USD8 miliar) bagi pengangguran kaum muda di Eropa.
Van Rompuy menyatakan, langkah persiapan perlu dilakukan, sehingga skema dalam membantu kaum muda bisa sepenuhnya berjalan pada Januari tahun depan.
Dia mencatat tingkat pengangguran sangat bervariasi di seluruh Uni Eropa. Secara keseluruhan jumlah pengangguran di UE sebanyak 10,9 persen dan di 17 negara zona euro mencapai rekor 12,1 persen dari penduduk yang bekerja pada Maret. Sementara pengangguran di Amerika Serikat adalah 7,6 persen.
Menurut data Eurostat, di antara negara-negara anggota Uni Eropa, tingkat pengangguran terendah berada di Austria (4,7 persen), Jerman (5,4 persen) dan Luksemburg (5,7 persen), sedangkan tertinggi di Yunani (27,2 persen), Spanyol (26,7 persen) dan Portugal (17,5 persen ).
Dilansir dari Reuters, Sabtu (25/5/2013), dalam surat terbuka Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy mengatakan, pengangguran kaum muda adalah masalah yang paling mendesak untuk 27 negara anggota Uni Eropa (UE)
"Pada Juni nanti akan menjadi kesempatan bagi Dewan Eropa untuk memobilisasi tujuan bersama; mendapatkan orang-orang muda termotivasi kembali bekerja atau pendidikan," ujarnya.
"Kita harus memberi mereka jaminan, bahwa mereka akan baik dalam pelatihan, pendidikan lanjutan atau pekerjaan dalam waktu empat bulan meninggalkan sekolah," tambah Van Rompuy.
Menteri Uni Eropa pada awal tahun ini, sebelumnya telah sepakat melakukan langkah memastikan orang-orang di bawah usia 25 tahun menerima tawaran kerja atau pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai bagian dari insentif 6 miliar euro (USD8 miliar) bagi pengangguran kaum muda di Eropa.
Van Rompuy menyatakan, langkah persiapan perlu dilakukan, sehingga skema dalam membantu kaum muda bisa sepenuhnya berjalan pada Januari tahun depan.
Dia mencatat tingkat pengangguran sangat bervariasi di seluruh Uni Eropa. Secara keseluruhan jumlah pengangguran di UE sebanyak 10,9 persen dan di 17 negara zona euro mencapai rekor 12,1 persen dari penduduk yang bekerja pada Maret. Sementara pengangguran di Amerika Serikat adalah 7,6 persen.
Menurut data Eurostat, di antara negara-negara anggota Uni Eropa, tingkat pengangguran terendah berada di Austria (4,7 persen), Jerman (5,4 persen) dan Luksemburg (5,7 persen), sedangkan tertinggi di Yunani (27,2 persen), Spanyol (26,7 persen) dan Portugal (17,5 persen ).
(dmd)