BCA Finance siap terbitkan obligasi Rp1,3 T
A
A
A
Sindonews.com - PT BCA Finance, anak usaha Bank BCA, menargetkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II sebesar Rp1,3 triliun.
Kupon bunga yang akan ditetapkan berkisar 6,5-7,6 persen. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I dengan bunga tetap dan mencapai Rp3,5 triliun.
Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim mengatakan, seluruh hasil obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi jasa pembiayaan kredit mobil. Menurutnya, penerbitan obligasi ini masih menunggu persetujuan OJK.
Setidaknya, kata dia, tahun ini perseroan menargetkan akan melakukan ekspansi kredit pembiayaan mencapai Rp29 triliun. "Seluruh hasil obligasi untuk digunakan sebagai modal bisnis pembiayaan, khususnya untuk mobil. Sebagian dana ekspansi tahun ini juga didukung oleh BCA," ujar Roni, akhir pekan lalu di Jakarta.
Dia juga mengatakan, nantinya perseroan tidak akan memberikan jaminan khusus dalam obligasi tersebut. Namun perseroan akan menjamin dengan piutang lancar dari tagihan pembiayaan konsumen atas pembelian motor yang menunggak selama tiga bulan.
Perseroan akan membagi obligasi dalam tiga seri, yaitu seri A dengan nilai Rp750 miliar memiliki nilai kupon 6,5 persen dengan tenor 360 hari. Sedangkan seri B memiliki nilai Rp350 miliar dengan kupon 7,5 persen dan tenor 36 bulan, dan seri C memiliki kupon 7,6 persen, memiliki nilai Rp200 miliar dengan tenor 48 bulan.
"Obligasi ini akan dibagi dalam tiga seri nantinya setelah diterbitkan bulan depan," ujarnya.
Kemudian, kata Roni, perseroan juga telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu BCA Sekuritas, HSBC Securities Indonesia, dan Standard Chartered Securities Indonesia. Sedangkan penjamin emise efek adalah DBS Vickers Securities Indonesia dan OCBC Securities Indonesia.
Sementara, Bank Mega juga akan berperan sebagai wali amanat. Masa penawaran akan berlangsung 10-11 Juni, masa penjatahan pada 12 Juni, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni.
Lembaga pemeringkat Pefindo memberikan rating idAA+ untuk obligasi tersebut yang menunjukkan kepercayaan pada perseroan. Sedangkan pemeringkat Fitch memberikan rating AAA(idn).
Sebelumnya, perseroan juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp1,7 triliun. Tahun lalu perseroan telah mengucurkan dana kredit mencapai Rp24,6 triliun dan telah memberikan kredit bagi 160 ribu mobil baru dan bekas.
Tahun ini diharapkan bisa mencapai 200 ribu unit mobil. "Sisa dana obligasi yang lalu masih mencapai Rp500 miliar. Tapi saat ini masih belum diputuskan akan digunakan untuk apa," ujar dia.
Kupon bunga yang akan ditetapkan berkisar 6,5-7,6 persen. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I dengan bunga tetap dan mencapai Rp3,5 triliun.
Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim mengatakan, seluruh hasil obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi jasa pembiayaan kredit mobil. Menurutnya, penerbitan obligasi ini masih menunggu persetujuan OJK.
Setidaknya, kata dia, tahun ini perseroan menargetkan akan melakukan ekspansi kredit pembiayaan mencapai Rp29 triliun. "Seluruh hasil obligasi untuk digunakan sebagai modal bisnis pembiayaan, khususnya untuk mobil. Sebagian dana ekspansi tahun ini juga didukung oleh BCA," ujar Roni, akhir pekan lalu di Jakarta.
Dia juga mengatakan, nantinya perseroan tidak akan memberikan jaminan khusus dalam obligasi tersebut. Namun perseroan akan menjamin dengan piutang lancar dari tagihan pembiayaan konsumen atas pembelian motor yang menunggak selama tiga bulan.
Perseroan akan membagi obligasi dalam tiga seri, yaitu seri A dengan nilai Rp750 miliar memiliki nilai kupon 6,5 persen dengan tenor 360 hari. Sedangkan seri B memiliki nilai Rp350 miliar dengan kupon 7,5 persen dan tenor 36 bulan, dan seri C memiliki kupon 7,6 persen, memiliki nilai Rp200 miliar dengan tenor 48 bulan.
"Obligasi ini akan dibagi dalam tiga seri nantinya setelah diterbitkan bulan depan," ujarnya.
Kemudian, kata Roni, perseroan juga telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu BCA Sekuritas, HSBC Securities Indonesia, dan Standard Chartered Securities Indonesia. Sedangkan penjamin emise efek adalah DBS Vickers Securities Indonesia dan OCBC Securities Indonesia.
Sementara, Bank Mega juga akan berperan sebagai wali amanat. Masa penawaran akan berlangsung 10-11 Juni, masa penjatahan pada 12 Juni, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni.
Lembaga pemeringkat Pefindo memberikan rating idAA+ untuk obligasi tersebut yang menunjukkan kepercayaan pada perseroan. Sedangkan pemeringkat Fitch memberikan rating AAA(idn).
Sebelumnya, perseroan juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp1,7 triliun. Tahun lalu perseroan telah mengucurkan dana kredit mencapai Rp24,6 triliun dan telah memberikan kredit bagi 160 ribu mobil baru dan bekas.
Tahun ini diharapkan bisa mencapai 200 ribu unit mobil. "Sisa dana obligasi yang lalu masih mencapai Rp500 miliar. Tapi saat ini masih belum diputuskan akan digunakan untuk apa," ujar dia.
(izz)