CAD India sentuh rekor 6,7% pada Q3
A
A
A
Sindonews.com - Akun defisit (current account defisit/CAD) India menyentuh rekor tertinggi 6,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal Oktober-Desember 2012.
"Angka ini meningkat dari 5,4 persen pada Q2 (Juli-September) ke rekor tertinggi 6,7 persen dari PDB pada Q3, yang didorong defisit perdagangan besar," kata Reserve Bank of India (RBI) dalam laporan Neraca Pembayaran (balance of payments/BoP), seperti dilansir dari, Indian Express, Jumat (29/3/2013).
Merespon data RBI, pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan CAD dari waktu ke waktu. "Meskipun angka ini besar, namun tidak mengejutkan. Pada saat yang sama, ekspor barang dagang telah mencatat pertumbuhan positif untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari," ujar Departemen Keuangan India dalam pernyataannya.
Sementara RBI menyebutkan, kesenjangan perdagangan telah melebar ke USD59,6 miliar, naik dari USD48,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Angka-angka tersebut tidak akan menjadi berita menggembirakan bagi Menteri Keuangan P Chidambaram, yang lebih khawatir pelebaran CAD.
RBI mencatat Impor meningkat sebesar 9,4 persen, terutama didorong oleh impor minyak dan emas. CAD naik lebih dari 61 persen menjadi USD32,6 persen dibandingkan dengan sebesar USD20,2 miliar pada kuartal ketiga 2011/2012.
"Meskipun CAD besar, namun itu adalah masalah kepuasan yang telah sepenuhnya dibiayai tanpa menarik cadangan devisa. Ke depan kami berharap dapat membiayai CAD melalui arus masuk asing yang cukup," kata Menteri Keuangan, sambil menambahkan bahwa CAD kemungkinan akan moderat jika ekspor terus meningkat.
"Angka ini meningkat dari 5,4 persen pada Q2 (Juli-September) ke rekor tertinggi 6,7 persen dari PDB pada Q3, yang didorong defisit perdagangan besar," kata Reserve Bank of India (RBI) dalam laporan Neraca Pembayaran (balance of payments/BoP), seperti dilansir dari, Indian Express, Jumat (29/3/2013).
Merespon data RBI, pemerintah menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan CAD dari waktu ke waktu. "Meskipun angka ini besar, namun tidak mengejutkan. Pada saat yang sama, ekspor barang dagang telah mencatat pertumbuhan positif untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari," ujar Departemen Keuangan India dalam pernyataannya.
Sementara RBI menyebutkan, kesenjangan perdagangan telah melebar ke USD59,6 miliar, naik dari USD48,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Angka-angka tersebut tidak akan menjadi berita menggembirakan bagi Menteri Keuangan P Chidambaram, yang lebih khawatir pelebaran CAD.
RBI mencatat Impor meningkat sebesar 9,4 persen, terutama didorong oleh impor minyak dan emas. CAD naik lebih dari 61 persen menjadi USD32,6 persen dibandingkan dengan sebesar USD20,2 miliar pada kuartal ketiga 2011/2012.
"Meskipun CAD besar, namun itu adalah masalah kepuasan yang telah sepenuhnya dibiayai tanpa menarik cadangan devisa. Ke depan kami berharap dapat membiayai CAD melalui arus masuk asing yang cukup," kata Menteri Keuangan, sambil menambahkan bahwa CAD kemungkinan akan moderat jika ekspor terus meningkat.
(dmd)