Libur panjang perlambat laju perekonomian Thailand
A
A
A
Sindonews.com - Bank Sentral Thailand mengemukakan, hari kerja yang sedikit dan libur panjang pada Februari 2013, telah memperlambat laju impor, ekspor dan industri manufaktur di negaranya.
Dilansir Bangkok Post, Jumat (28/3/2013), Mathee Supapongse, direktur senior bank sentral untuk kebijakan moneter Thailand mengatakan, momentum pertumbuhan ekonomi pada Februari dapat dipertahankan jika faktor liburan dikeluarkan.
Ekspor dan impor masing-masing menyusut 4,6% dan 8,9% pada Februari, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Fakta bahwa Februari tahun ini memiliki dua liburan, yaitu Tahun Baru China dan Bucha, sehingga menghasilkan hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini menyebabkan perlambatan dalam perekonomian secara keseluruhan," ujar Mathee.
"Meski demikian, pertumbuhan ekonomi rata-rata pada Januari dan Februari cukup kuat," tambahnya.
Dilansir Bangkok Post, Jumat (28/3/2013), Mathee Supapongse, direktur senior bank sentral untuk kebijakan moneter Thailand mengatakan, momentum pertumbuhan ekonomi pada Februari dapat dipertahankan jika faktor liburan dikeluarkan.
Ekspor dan impor masing-masing menyusut 4,6% dan 8,9% pada Februari, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Fakta bahwa Februari tahun ini memiliki dua liburan, yaitu Tahun Baru China dan Bucha, sehingga menghasilkan hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini menyebabkan perlambatan dalam perekonomian secara keseluruhan," ujar Mathee.
"Meski demikian, pertumbuhan ekonomi rata-rata pada Januari dan Februari cukup kuat," tambahnya.
(dmd)