Menengok produksi ranjang besi Carsini
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum marak bermunculan berbagai macam perlengkapan rumah tangga dengan menggunakan bahan baku kayu, di Kabupaten Majalengka terdapat pengrajin ranjang yang bahan bakunya menggunakan besi.
Adalah Carsini, 58, warga Desa Paningkiran, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka yang bergelut dalam produski ranjang besi sejak sekitar 1960 lalu. Pelan namun pasti, usaha Carsini bersama almarhum suaminya, Warda, mulai dikenal oleh berbagai kalangan memasuki tahun ke 20 sejak memulai usahanya itu.
“Memasuki tahun 1980-an, produk kami mulai masuk ke beberapa daerah, hingga Jawa Tengah. Ini setelah saya bersama almarhum suami berlalu-lalang mencoba memperkenalkan produk kami,” jelas Carsini, Minggu (31/3/2013).
“Setelah usaha kami mulai memperlihatkan kemajuan, pada tahun 1996 suami saya meninggal. Dan ini, sedikit-banyak berdampak terhadap psikologis saya termasuk dalam menjalankan usaha ini,” lanjut dia.
Pasca ditinggalkan suami tercinta, kesulitan Carsini dalam menjalankan aktivitasnya semakin terasa. Hal tersebut dipicu dari mulai bermunculannya produk ranjang dengan menggunakan bahan kayu pada era tahun 2000 lalu.
“Memasuki tahun 2000, usaha saya mulai mengalami penurunan peminat. Ini setelah produksi ranjang dari bahan kayu muncul, sehingga masyarakat berpindah dari ranjang besi ke produk baru itu,” jelas Carsini.
Berawal dari lahirnya kompetitor itulah, produksi ranjang besi miliknya mulai mengalami kehilangan peminat secara perlahan. Menurunnya jumlah permintaan ranjang produksinya juga berdampak terhadap keberlangsungan karyawan yang selama ini membantu Carsini.
“Sebelum tahun 2000, ada sekitar 14 orang karyawan yang membantu produksi. Tapi sekarang hanya nyisa tiga orang saja,” papar Carsini.
Untuk menyiasati hal tersebut, kini Carsini mencoba melakukan terobosan baru dengan cara menambah jenis produk ranjangnya. Jika sebelumnya hanya terfokus pada ranjang tidur dan kursi, kini Carsini menambah koleksi di antaranya perabotan rumah tangga, seperti rak dan beberapa jenis permainan untuk anak-anak.
“Saya mencoba untuk menyesuaikan dengan tren di pasaran. Alhamdulillah, meskipun tidak seperti sebelum tahun 2000, usaha saya agak terbantu dengan adanya KOBER dan PAUD. Tidak jarang mereka memesan permainan anak-anak untuk siswa di tempat mereka itu,” papar dia.
“Untuk permainan anak-anak di KOBER dan PAUD itu, kami mematok harga mulai dari Rp350 ribu sampai dengan Rp1,5 juta,” tambah dia.
Adalah Carsini, 58, warga Desa Paningkiran, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka yang bergelut dalam produski ranjang besi sejak sekitar 1960 lalu. Pelan namun pasti, usaha Carsini bersama almarhum suaminya, Warda, mulai dikenal oleh berbagai kalangan memasuki tahun ke 20 sejak memulai usahanya itu.
“Memasuki tahun 1980-an, produk kami mulai masuk ke beberapa daerah, hingga Jawa Tengah. Ini setelah saya bersama almarhum suami berlalu-lalang mencoba memperkenalkan produk kami,” jelas Carsini, Minggu (31/3/2013).
“Setelah usaha kami mulai memperlihatkan kemajuan, pada tahun 1996 suami saya meninggal. Dan ini, sedikit-banyak berdampak terhadap psikologis saya termasuk dalam menjalankan usaha ini,” lanjut dia.
Pasca ditinggalkan suami tercinta, kesulitan Carsini dalam menjalankan aktivitasnya semakin terasa. Hal tersebut dipicu dari mulai bermunculannya produk ranjang dengan menggunakan bahan kayu pada era tahun 2000 lalu.
“Memasuki tahun 2000, usaha saya mulai mengalami penurunan peminat. Ini setelah produksi ranjang dari bahan kayu muncul, sehingga masyarakat berpindah dari ranjang besi ke produk baru itu,” jelas Carsini.
Berawal dari lahirnya kompetitor itulah, produksi ranjang besi miliknya mulai mengalami kehilangan peminat secara perlahan. Menurunnya jumlah permintaan ranjang produksinya juga berdampak terhadap keberlangsungan karyawan yang selama ini membantu Carsini.
“Sebelum tahun 2000, ada sekitar 14 orang karyawan yang membantu produksi. Tapi sekarang hanya nyisa tiga orang saja,” papar Carsini.
Untuk menyiasati hal tersebut, kini Carsini mencoba melakukan terobosan baru dengan cara menambah jenis produk ranjangnya. Jika sebelumnya hanya terfokus pada ranjang tidur dan kursi, kini Carsini menambah koleksi di antaranya perabotan rumah tangga, seperti rak dan beberapa jenis permainan untuk anak-anak.
“Saya mencoba untuk menyesuaikan dengan tren di pasaran. Alhamdulillah, meskipun tidak seperti sebelum tahun 2000, usaha saya agak terbantu dengan adanya KOBER dan PAUD. Tidak jarang mereka memesan permainan anak-anak untuk siswa di tempat mereka itu,” papar dia.
“Untuk permainan anak-anak di KOBER dan PAUD itu, kami mematok harga mulai dari Rp350 ribu sampai dengan Rp1,5 juta,” tambah dia.
(gpr)