Korut dan data pekerjaan buat Wall Street terkoreksi
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di bursa Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat ditutup terkoreksi, dengan Indeks S & P mencatat penurunan harian terbesar.
Koreksi tersebut terimbas kekhawatiran pelaku pasar terhadap keluarnya data pekerjaan sektor swasta bulan Maret yang lebih rendah dibanding bulan sebelumnya menimbulkan kekhawatiran terhadap ekonomi Amerika Serikat.
Selain itu, berita Pentagon yang mengirimkan sistem pertahanan rudal ke Guam dalam beberapa pekan mendatang. Disamping itu, pernyataam Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel bahwa Korea Utara saat ini mengirimkan tanda bahaya yang nyata dan jelas memberi sentimen negatif terhadap bursa.
Laporan ADP National Employment atas data pekerjaan sektor swasta bulan Maret yang dibawah ekspektasi menyebabkan kekhawatiran investor sebelum keluarnya laporan data Non-Farm Payrolls dari Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat pekan ini.
Koreksi di pasar terjadi setelah indeks S & P 500 dan Dow Jones mencetak rekor tertinggi. Saham sektor energi dan keuangan memimpin penurunan di indeks S & P 500, dengan sektor keuangan S&P 500 (SPSY) melemah 1,7 persen.
"Masyarakat menilai bahwa pasar akan terus menguat selama penjualan perumahan terus meningkat, tapi timbul sedikit kekhawatiran jika jumlah data pekerjaan pada Jumat ini di bawah perkiraan. Dan Kekhawatiran tentang Korea Utara menambah sentimen negatif di pasar," kata Managing Director Wedbush Securities, Michael James, seperti dilansir Reuters, Kamis (4/4/2013).
The Dow Jones industrial average (DJI) turun 111,66 poin atau 0,76 persen di 14.550,35, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) jatuh 16,56 poin atau 1,05 persen menjadi 1.553,69, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 36,26 poin atau 1,11 persen menjadi 3.218,60.
Koreksi tersebut terimbas kekhawatiran pelaku pasar terhadap keluarnya data pekerjaan sektor swasta bulan Maret yang lebih rendah dibanding bulan sebelumnya menimbulkan kekhawatiran terhadap ekonomi Amerika Serikat.
Selain itu, berita Pentagon yang mengirimkan sistem pertahanan rudal ke Guam dalam beberapa pekan mendatang. Disamping itu, pernyataam Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel bahwa Korea Utara saat ini mengirimkan tanda bahaya yang nyata dan jelas memberi sentimen negatif terhadap bursa.
Laporan ADP National Employment atas data pekerjaan sektor swasta bulan Maret yang dibawah ekspektasi menyebabkan kekhawatiran investor sebelum keluarnya laporan data Non-Farm Payrolls dari Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat pekan ini.
Koreksi di pasar terjadi setelah indeks S & P 500 dan Dow Jones mencetak rekor tertinggi. Saham sektor energi dan keuangan memimpin penurunan di indeks S & P 500, dengan sektor keuangan S&P 500 (SPSY) melemah 1,7 persen.
"Masyarakat menilai bahwa pasar akan terus menguat selama penjualan perumahan terus meningkat, tapi timbul sedikit kekhawatiran jika jumlah data pekerjaan pada Jumat ini di bawah perkiraan. Dan Kekhawatiran tentang Korea Utara menambah sentimen negatif di pasar," kata Managing Director Wedbush Securities, Michael James, seperti dilansir Reuters, Kamis (4/4/2013).
The Dow Jones industrial average (DJI) turun 111,66 poin atau 0,76 persen di 14.550,35, Indeks The Standard & Poor 500 (SPX) jatuh 16,56 poin atau 1,05 persen menjadi 1.553,69, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) turun 36,26 poin atau 1,11 persen menjadi 3.218,60.
(rna)