Jero pertimbangkan Blok Mahakam diserahkan Pertamina

Kamis, 04 April 2013 - 13:04 WIB
Jero pertimbangkan Blok Mahakam diserahkan Pertamina
Jero pertimbangkan Blok Mahakam diserahkan Pertamina
A A A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mengaku sedang melakukan evaluasi terkait kontrak Blok Mahakam apa akan dilanjutkan atau diambilalih dan diserahkan ke Pertamina.

"Saya ingin Pertamina ikut, karena ini investasi besar tetapi kita sedang pikirkan apakah seperti kemarin dengan pola sama (85 persen pemerintah, 15 persen Total dan Inpex) atau usulan terbaru ambil alih semua oleh Pertamina, sedang kami hitung secara jernih," ujarnya kepada Sindonews di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Jero menilai masalah ini belum gawat karena kontraknya akan habis pada 2017.
"Perandaiannya sekarang lebih baik mana, antara kita dapat uang banyak dengan tanpa modal lalu orang lain yang mengerjakan atau dapat uang banyak dengan modal yang juga gede? Ini belum gawat karena masih 2017," terangnya.

Menteri asal Partai Demokrat ini menjelaskan, ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan. Diantaranya, berapa penurunan produksi Blok Mahakam, kemudian, kesanggupan pemerintah dan faktor lainnya serta memberikan ide jika Pertamina disertakan dalam pengelolaan Blok Mahakam selama lima tahun terhitung dari 2017 sampai 2022.

Sehingga, lanjut Jero, ketika pihak asing tersebut keluar dari Blok Mahakam, Pertamina sudah bisa memproduksi secara mandiri.

"Misalnya sudah kita ambil dan produksinya turun berapa? Apa bijak mereka kita suruh pulang? Apa Pertamina kita ajak masuk ke Blok Mahakam bagi hasil terlebih dahulu pada 2017 dan bikin masa transisi lima tahun. Sehingga pada 2022 Pertamina bisa memproduksi sendiri. Ini sedang saya kaji dan berlaku 2017," jelas dia.

Menteri ESDM mengaku ingin sebelum pemerintahan sekarang ini berakhir, opsi sudah dapat diputuskan dan bila perlu sudah ada penandatanganan kesepakatan.

"Yang penting apa yang terbaik buat negara pada 2017. Yang saya kaji demi negara berapa? Itu lebih penting," ujarnya.

Dia menegaskan, keputuan akhir berada di tangan pemerintah. "Dan last word-nya ada di saya, karena itu saya lapor dulu ke Presiden karena terkait 30 tahun ke depan harus jernih dan rasional," pungkas Jero.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5202 seconds (0.1#10.140)