Operasional Tanjung Adikarto terancam molor

Minggu, 07 April 2013 - 14:38 WIB
Operasional Tanjung Adikarto terancam molor
Operasional Tanjung Adikarto terancam molor
A A A
Sindonews.com - Operasional pelabuhan ikan Tanjung Adikarto di DI Yogyakarta (DIY) yang direncanakan awal 2014 terancam molor. Pasalnya, pengerukan alur masuk kapal menuju pelabuhan dipastikan molor dari jadwal semula. Padahal pengerukan sangat dibutuhkan agar kapal ikan dapat memasuki pelabuhan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Andung Prihadi mengatakan, proses pengerukan alur pelabuhan sudah memasuki tahap lelang di LPSE. Namun, pengerukan tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat, karena rekomendasi teknis dari pusat penelitian Kementerian Pekerjaan Umum (PU) belum keluar.

Padahal, sesuai jadwal rekomendasi tersebut seharusnya sudah dikeluarkan oleh pusat penelitian Kementerian PU. Terlebih, dinas juga sudah mengirimkan surat mempertanyakan rekomendasi yang ditunggu.

"Kita akan terus berusaha agara dalam waktu dua sampai tiga pekan ke depan, rekomendasi sudah kita terima," katanya, Minggu (7/4/2013).

Menurut dia, tanpa rekomendasi teknis pengerukan tidak dapat dilakukan meski proses lelang sudah selesai. Sebab, jika pengerukan dipaksakan tanpa rekomendasi dikhawatirkan akan menyalahi ketentuan. Terlebih, terdapat beberapa perubahan teknis terkait pelabuhan Tanjung Adikarto.

Karena itu, pengerukan harus menunggu rekomendasi teknis. Sehingga, setelah pengerukan selesai dilakukan kapal berukuran di bawah 30 grosston dapat memasuki kolam pelabuhan melalui alur tersebut. "Sesuai jadwal seharusnya April ini sudah bisa dimulai. Tapi karena rekomendasinya tidak keluar juga, jadi ya bisa dipastikan molor," ungkapnya.

Dia menuturkan, pengerukan alur masuk kapal sendiri membutuhkan anggaran hingga Rp16 miliar. Anggaran yang sama diperlukan untuk menyelesaikan delapan item pembangunan infrastruktur di darat untuk mendukung pelabuhan. Seperti SPBU, tempat pelelangan ikan dan lainnya.

Pembangunan infrastruktur darat, lanjut Andung, dilakukan secara simultan dengan penyelesaian di laut. Sehingga, pelabuhan benar-benar dapat dioperasikan meski belum sempurna. Karena untuk operasional pelabuhan secara penuh baru dapat dilakukan pada 2015.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8094 seconds (0.1#10.140)