BPS: Nilai impor senjata naik 179,14 persen
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode Januari-Februari 2013, Indonesia mengimpor senjata/amunisi sebesar USD41,885 juta (sekitar Rp397 miliar). Angka ini naik 179,14 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai USD15,005 juta.
Namun, dibandingkan Januari 2013, impor senjata/amunis pada Februari 2013 sebenarnya mengalami penurunan. Pada Januari 2013, impor senjata/amunisi mencapai USD28,764 juta, sedangkan pada Februari hanya USD13,121 juta atau turun 54 persen.
Prancis dan Inggris tercatat sebagai salah satu penyuplai senjata/amunisi terbesar untuk Indonesia. Pada periode Januari-Februari, impor senjata/amunisi dari Prancis menyentuh USD16,372 juta. Sementara Inggris USD7,616 juta.
Uniknya, kedua negara tersebut hanya memasok senjata/amunisi pada Januari karena data BPS tidak mencatat adanya impor senjata/amunisi baik dari Inggris/Prancis selama Februari.
Beberapa bagian senjata/amunisi yang banyak diimpor adalah bom, granat, torpedo, ranjau, misil dan torpedo. Pada Januari, senjata/amunisi jenis tersebut diimpor sebanyak USD16,372 juta atau sekitar Rp155 miliar.
Senjata/amunisi lain yang diimpor adalah senjata artileri (senjata api, howitzwe dan mortar), peluncur roket, peluncur suar, peloncar granat, revolver dan pistol, serta peluru senapan.
Namun, dibandingkan Januari 2013, impor senjata/amunis pada Februari 2013 sebenarnya mengalami penurunan. Pada Januari 2013, impor senjata/amunisi mencapai USD28,764 juta, sedangkan pada Februari hanya USD13,121 juta atau turun 54 persen.
Prancis dan Inggris tercatat sebagai salah satu penyuplai senjata/amunisi terbesar untuk Indonesia. Pada periode Januari-Februari, impor senjata/amunisi dari Prancis menyentuh USD16,372 juta. Sementara Inggris USD7,616 juta.
Uniknya, kedua negara tersebut hanya memasok senjata/amunisi pada Januari karena data BPS tidak mencatat adanya impor senjata/amunisi baik dari Inggris/Prancis selama Februari.
Beberapa bagian senjata/amunisi yang banyak diimpor adalah bom, granat, torpedo, ranjau, misil dan torpedo. Pada Januari, senjata/amunisi jenis tersebut diimpor sebanyak USD16,372 juta atau sekitar Rp155 miliar.
Senjata/amunisi lain yang diimpor adalah senjata artileri (senjata api, howitzwe dan mortar), peluncur roket, peluncur suar, peloncar granat, revolver dan pistol, serta peluru senapan.
(izz)