IHSG diperkirakan bergerak variatif
A
A
A
Sindonews.com - Kepala riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ragu untuk menguat signifikan di tengah sentimen positif yang ada, sehingga akan membuat laju IHSG bergerak variatif.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.869-4.889 dan resistance 4.925-4.944. Berpola menyerupai spinning bertahan di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mendatar dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R dan stochastic masih dowreversal," kata Reza, Rabu (10/4/2013).
Reza berharap, IHSG masih dapat bertahan di atas target support yang ditetapkan timnya, dengan harapan IHSG tidak lebih dalam terhempas ke zona merah.
"Sempat IHSG melewati target support atas kami (4.887), namun dapat terangkat dan berakhir di atas target support tersebut. Diharapkan masih dapat bertahan di atas target support kami untuk mempertahankan tren upreversal-nya," tandasnya.
Dari pasar Global, hijaunya penutupan bursa saham AS dengan ekspektasi kinerja kuartal I/2013 akan lebih baik dari sebelumnya memberikan imbas positif bagi laju bursa saham Asia, termasuk IHSG.
Di sisi lain, rilis data-data dari Australia dan China yang direspon positif serta kenaikan harga logam terefleksi dengan naiknya HSI. Pelaku pasar pun memanfaatkan momen tersebut untuk kembali memborong saham-saham yang telah melemah sebelumnya.
Meski asing masih tercatat nett sell secara keseluruhan, namun masih adanya nett buy asing pada beberapa saham-saham big cap memberi kenyaman buat IHSG di zona hijau meskipun secara intraday perdagangan
cenderung flat.
Meski sempat terpeleset ke zona merah, namun pembukaan pasar saham Eropa yang positif kembali antarkan IHSG ke teritori positif.
"Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.930,07 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.881,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.899,59. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy," papar Reza.
Pergerakan nilai tukar rupiah rebound tipis setelah menanggapi pidato The Fed yang masih akan memperpanjang program bond buying. Nilai tukar euro turut menguat menanggapi kabar tersebut.
Selain itu, apresiasi euro turut didukung kenaikan trade balance Jerman dan industrial production Inggris. Sentimen lain yang mempengaruhi apresiasi rupiah ialah kenaikan data business confidence di Australia yang menguatkan dolar Australia dan data-data China yang direspon positif.
Indeks saham Asia berhasil rebound setelah rilis data inflasi di China menunjukkan penurunan, sehingga pelaku pasar berekspektasi pemerintah tidak akan mengetatkan kebijakan moneternya.
Pelaku pasar juga menanggapi positif pidato The Fed dan pertemuan BoJ yang membahas kemungkinan stimulus lanjutan untuk menopang perekonomian. Rilis positif kinerja Alcoa Inc., produser aluminium terbesar AS memberikan imbas positif bagi laju saham-saham pertambanganlainnya, antara lain BHP Billiton, Rio Tinto Group, Jiangxi Copper Co.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.869-4.889 dan resistance 4.925-4.944. Berpola menyerupai spinning bertahan di atas middle bollinger bands (MBB). MACD mendatar dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R dan stochastic masih dowreversal," kata Reza, Rabu (10/4/2013).
Reza berharap, IHSG masih dapat bertahan di atas target support yang ditetapkan timnya, dengan harapan IHSG tidak lebih dalam terhempas ke zona merah.
"Sempat IHSG melewati target support atas kami (4.887), namun dapat terangkat dan berakhir di atas target support tersebut. Diharapkan masih dapat bertahan di atas target support kami untuk mempertahankan tren upreversal-nya," tandasnya.
Dari pasar Global, hijaunya penutupan bursa saham AS dengan ekspektasi kinerja kuartal I/2013 akan lebih baik dari sebelumnya memberikan imbas positif bagi laju bursa saham Asia, termasuk IHSG.
Di sisi lain, rilis data-data dari Australia dan China yang direspon positif serta kenaikan harga logam terefleksi dengan naiknya HSI. Pelaku pasar pun memanfaatkan momen tersebut untuk kembali memborong saham-saham yang telah melemah sebelumnya.
Meski asing masih tercatat nett sell secara keseluruhan, namun masih adanya nett buy asing pada beberapa saham-saham big cap memberi kenyaman buat IHSG di zona hijau meskipun secara intraday perdagangan
cenderung flat.
Meski sempat terpeleset ke zona merah, namun pembukaan pasar saham Eropa yang positif kembali antarkan IHSG ke teritori positif.
"Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.930,07 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.881,86 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.899,59. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy," papar Reza.
Pergerakan nilai tukar rupiah rebound tipis setelah menanggapi pidato The Fed yang masih akan memperpanjang program bond buying. Nilai tukar euro turut menguat menanggapi kabar tersebut.
Selain itu, apresiasi euro turut didukung kenaikan trade balance Jerman dan industrial production Inggris. Sentimen lain yang mempengaruhi apresiasi rupiah ialah kenaikan data business confidence di Australia yang menguatkan dolar Australia dan data-data China yang direspon positif.
Indeks saham Asia berhasil rebound setelah rilis data inflasi di China menunjukkan penurunan, sehingga pelaku pasar berekspektasi pemerintah tidak akan mengetatkan kebijakan moneternya.
Pelaku pasar juga menanggapi positif pidato The Fed dan pertemuan BoJ yang membahas kemungkinan stimulus lanjutan untuk menopang perekonomian. Rilis positif kinerja Alcoa Inc., produser aluminium terbesar AS memberikan imbas positif bagi laju saham-saham pertambanganlainnya, antara lain BHP Billiton, Rio Tinto Group, Jiangxi Copper Co.
(rna)