Buruh outsourcing PLN buru Dahlan Iskan
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) dari Pelayanan Teknik (Yantek) PLN Jakarta bertahan di Kementerian BUMN untuk menunggu sosok Dahlan Iskan kembali dari rapat kerja dengan DPR.
"Kalau tidak selesai hari ini, kami akan menginap di sini (kantor Kementerian ESDM), nunggu Dahlan Iskan kembali. Kalau tidak datang, rencananya kami mau jemput Dahlan untuk bicara," ujar Presiden PPMI, Ahmad Fuad Anwar di depan Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2013).
Ahmad mengungkapkan, sistem outsourcing yang diterapkan PLN sangat tidak manusiawi. Dia mencontohkan, sejumlah karyawan yang sudah mengabdi selama 28 tahun, masih saja berstatus outsourcing.
"Ini aksi lanjutan kami untuk berjuang menghapus outsourcing di tubuh PLN. Sistem outsourcing di PLN sudah keterlaluan, lebih sadis dari swasta. Padahal sesuai dengan Permenakertrans, setiap pegawai tidak boleh outsourcing," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, ribuan buruh outsourcing melakukan aksi demonstrasi di kantor Kementerian BUMN hari ini untuk menyampaikan aspirasi. Dalam aksinya, berbagai ancaman dilontarkan para buruh yang bekerja di lingkungan BUMN seperti PT PLN, PT Telkom, PT Pertamina, PT Indofarma, dan lainnya.
Buruh outsourcing dari PLN mengancam akan memadamkan listrik se-Jabotabek bila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mereka menuntut agar karyawan Yantek PLN tidak lagi outsourcing atau dengan kata lain agar diangkat jadi karyawan.
"Kita semua siap mogok. Kalau sampai kawan-kawan mogok, bisa padam listrik Jakarta dan sekitarnya," kata Ahmad yang juga sebagai koordinator aksi.
Dia menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan aksi karena surat yang dikirimkan pada PLN tidak pernah mendapat respon. Dan demonstrasi ini merupakan aksi lanjutan.
"Kita sudah tiga kali surati PLN, bahkan kawan-kawan Yantek sudah lakukan aksi mogok. Namun hingga saat ini masih tidak beres persoalan ketenagakerjaan di BUMN," jelasnya.
"Kalau tidak selesai hari ini, kami akan menginap di sini (kantor Kementerian ESDM), nunggu Dahlan Iskan kembali. Kalau tidak datang, rencananya kami mau jemput Dahlan untuk bicara," ujar Presiden PPMI, Ahmad Fuad Anwar di depan Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2013).
Ahmad mengungkapkan, sistem outsourcing yang diterapkan PLN sangat tidak manusiawi. Dia mencontohkan, sejumlah karyawan yang sudah mengabdi selama 28 tahun, masih saja berstatus outsourcing.
"Ini aksi lanjutan kami untuk berjuang menghapus outsourcing di tubuh PLN. Sistem outsourcing di PLN sudah keterlaluan, lebih sadis dari swasta. Padahal sesuai dengan Permenakertrans, setiap pegawai tidak boleh outsourcing," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, ribuan buruh outsourcing melakukan aksi demonstrasi di kantor Kementerian BUMN hari ini untuk menyampaikan aspirasi. Dalam aksinya, berbagai ancaman dilontarkan para buruh yang bekerja di lingkungan BUMN seperti PT PLN, PT Telkom, PT Pertamina, PT Indofarma, dan lainnya.
Buruh outsourcing dari PLN mengancam akan memadamkan listrik se-Jabotabek bila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mereka menuntut agar karyawan Yantek PLN tidak lagi outsourcing atau dengan kata lain agar diangkat jadi karyawan.
"Kita semua siap mogok. Kalau sampai kawan-kawan mogok, bisa padam listrik Jakarta dan sekitarnya," kata Ahmad yang juga sebagai koordinator aksi.
Dia menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan aksi karena surat yang dikirimkan pada PLN tidak pernah mendapat respon. Dan demonstrasi ini merupakan aksi lanjutan.
"Kita sudah tiga kali surati PLN, bahkan kawan-kawan Yantek sudah lakukan aksi mogok. Namun hingga saat ini masih tidak beres persoalan ketenagakerjaan di BUMN," jelasnya.
(izz)