Agus Marto ingin pertumbuhan ekonomi 6,8%
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo memahami Bank Indonesia (BI) yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi 2013 menjadi 6,2-6,6 persen dari sebelumnya 6,3-6,8 persen.
Menurutnya, krisis global yang berdampak pada inflasi bisa menjadi alasan BI dalam mengoreksi angka tersebut. "Kondisi terakhir bahwa krisis global sudah berdampak pada inflasi dan berdampak pada satu institusi (BI) mengkoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Agus kepada Sindonews di DPR, Jakarta, Kamis (11/4/2013) malam.
Dia mengatakan, pemerintah juga melakukan koreksi bahwa pertumbuhan 2013 diperkirakan pada kisaran 6,5 persen. Menurut dia, jika pertumbuhannya masih di atas 6 persen merupakan tanda bahwa ekonomi Indonesia masih cukup baik.
"Walaupun pada 2012 pertumbuhan ekonomi Filipina dan Thailand lebih tinggi dari pertumbuhan Indonesia," ujarnya.
Agus menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan monitoring dan mengusahakan agar angka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,8 persen meskipun diperkirakan masih sulit.
"Jadi kita terus lakukan monitoring yang terbaik untuk tahun ini agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang kita usahakan 6,8 persen. Tetapi kita perkirakan lebih rendah dari itu," pungkasnya.
Menurutnya, krisis global yang berdampak pada inflasi bisa menjadi alasan BI dalam mengoreksi angka tersebut. "Kondisi terakhir bahwa krisis global sudah berdampak pada inflasi dan berdampak pada satu institusi (BI) mengkoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Agus kepada Sindonews di DPR, Jakarta, Kamis (11/4/2013) malam.
Dia mengatakan, pemerintah juga melakukan koreksi bahwa pertumbuhan 2013 diperkirakan pada kisaran 6,5 persen. Menurut dia, jika pertumbuhannya masih di atas 6 persen merupakan tanda bahwa ekonomi Indonesia masih cukup baik.
"Walaupun pada 2012 pertumbuhan ekonomi Filipina dan Thailand lebih tinggi dari pertumbuhan Indonesia," ujarnya.
Agus menjelaskan, bahwa pihaknya terus melakukan monitoring dan mengusahakan agar angka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,8 persen meskipun diperkirakan masih sulit.
"Jadi kita terus lakukan monitoring yang terbaik untuk tahun ini agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang kita usahakan 6,8 persen. Tetapi kita perkirakan lebih rendah dari itu," pungkasnya.
(izz)