Kalla Group lirik energi panas bumi di Sulsel
A
A
A
Sindonews.com - Kalla Group berkomitmen terus mendorong penggunaan energi terbarukan. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Kalla Group berencana membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (Geothermal Power Plant). Langkah ini melanjutkan komitmen Kalla Group setelah sebelumnya membangun pembangkit listrik tenaga air/PLTA (Hydro Power Plant).
Rencana pengembangan listrik Geothermal terungkap dalam ekspose rencana pembangunan power plant tenaga panas bumi di lokasi Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ekspose yang dihadiri sejumlah Muspida Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Direksi Kalla Group berlangsung di Wisma Kalla, Makassar, Senin (15/4/2013).
Presiden Direktur Kalla Group, Fatimah Kalla mengungkapkan, pada 2025 mendatang diharapkan pasokan listrik 20 persen diperoleh dari energi terbarukan. Untuk itu sejak dini diperlukan upaya untuk mencari potensi energi terbarukan yang baru.
"Salah satu yang potensial diekploirasi di Sulsel adalah energi panas bumi yang ada di Gunung Lompobattang," kata Fatimah dalam siaran persnya, Senin (15/4/2013).
Fatimah menambahkan, energi listrik merupakan salah satu penopang utama dalam pergerakan ekonomi masyarakat. "Hal inilah yang mendorong kami untuk berinvestasi di bidang energi khususnya pada pengembangan potensi energi terbarukan," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Fatimah, Kalla Group berharap dukungan semua pihak utamanya dari pihak Pemprov Sulsel agar pembangunan ini bisa berjalan lancar. "Insya Allah jika sudah beroperasi nanti, potensi listrik di Sulsel tidak akan mengalami kekurangan lagi," ucap Fatimah.
Pembangunan power plant Geothermal ini menghabiskan anggaran sebesar USD33 juta untuk biaya studi awal dengan rencana pembangunan selama empat tahun.
Asisten III Bidang Kesra Setda Pemprov Sulsel, Amal Natsir menambahkan, kondisi geografis Sulsel sangat potensial dalam pengembangan energi terbarukan. "Setidaknya ada 16 titik-titik potensial yang bisa diekspoirasi salah satunya di Gunung Lompobattang ini," tegasnya.
Rencana pengembangan listrik Geothermal terungkap dalam ekspose rencana pembangunan power plant tenaga panas bumi di lokasi Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ekspose yang dihadiri sejumlah Muspida Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Direksi Kalla Group berlangsung di Wisma Kalla, Makassar, Senin (15/4/2013).
Presiden Direktur Kalla Group, Fatimah Kalla mengungkapkan, pada 2025 mendatang diharapkan pasokan listrik 20 persen diperoleh dari energi terbarukan. Untuk itu sejak dini diperlukan upaya untuk mencari potensi energi terbarukan yang baru.
"Salah satu yang potensial diekploirasi di Sulsel adalah energi panas bumi yang ada di Gunung Lompobattang," kata Fatimah dalam siaran persnya, Senin (15/4/2013).
Fatimah menambahkan, energi listrik merupakan salah satu penopang utama dalam pergerakan ekonomi masyarakat. "Hal inilah yang mendorong kami untuk berinvestasi di bidang energi khususnya pada pengembangan potensi energi terbarukan," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Fatimah, Kalla Group berharap dukungan semua pihak utamanya dari pihak Pemprov Sulsel agar pembangunan ini bisa berjalan lancar. "Insya Allah jika sudah beroperasi nanti, potensi listrik di Sulsel tidak akan mengalami kekurangan lagi," ucap Fatimah.
Pembangunan power plant Geothermal ini menghabiskan anggaran sebesar USD33 juta untuk biaya studi awal dengan rencana pembangunan selama empat tahun.
Asisten III Bidang Kesra Setda Pemprov Sulsel, Amal Natsir menambahkan, kondisi geografis Sulsel sangat potensial dalam pengembangan energi terbarukan. "Setidaknya ada 16 titik-titik potensial yang bisa diekspoirasi salah satunya di Gunung Lompobattang ini," tegasnya.
(gpr)