SBY minta masyarakat awasi penyaluran pupuk
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Mengawali perjalanan, Presiden SBY dan rombongan langsung menuju ke kantor PT Pupuk Kujang, Cikampek di kawasan Cikampek, Karawang, dan melakukan pertemuan dengan jajaran direksi serta para pejabat perusahaan BUMN tersebut.
Menurut SBY, industri pupuk Indonesia terus berkembang dan produksi terus meningkat. Hal ini tentunya sesuai dengan program pemerintah untuk surplus beras, yang memerlukan dukungan pupuk.
“Semuanya untuk meningkatkan produksi pangan. Kalau produksi beras dan pangan kita cukup, harga akan lebih stabil, sehingga baik bagi masyarakat,” pesan SBY seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (16/4/2013).
SBY meminta semua pihak agar jangan cepat puas meski kelangkaan pupuk tidak ada lagi. “Permasalahan ketersediaan dan harga gas bagi industri pupuk, harus bisa diatasi. Pertamina dan PT Pupuk (harus) carikan solusinya,” pinta SBY.
Presiden menegaskan, agar distribusi pupuk harus dijaga, agar sampai ke petani kita tepat waktu dan tepat jumlah. Selain itu, juga harus efisien dan tanpa penyimpangan. Dia berharap segenap lapisan masyarakat untuk ikut mengasi dan memastikan penyaluran dan penggunaan pupuk dengan benar.
Untuk informasi, pertemuan ini diikuti oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, di antaranya Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menperin MS Hidayat, Mendag Gita Wirjawan, Mentan Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu berlangsung tertutup.
Mengawali perjalanan, Presiden SBY dan rombongan langsung menuju ke kantor PT Pupuk Kujang, Cikampek di kawasan Cikampek, Karawang, dan melakukan pertemuan dengan jajaran direksi serta para pejabat perusahaan BUMN tersebut.
Menurut SBY, industri pupuk Indonesia terus berkembang dan produksi terus meningkat. Hal ini tentunya sesuai dengan program pemerintah untuk surplus beras, yang memerlukan dukungan pupuk.
“Semuanya untuk meningkatkan produksi pangan. Kalau produksi beras dan pangan kita cukup, harga akan lebih stabil, sehingga baik bagi masyarakat,” pesan SBY seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (16/4/2013).
SBY meminta semua pihak agar jangan cepat puas meski kelangkaan pupuk tidak ada lagi. “Permasalahan ketersediaan dan harga gas bagi industri pupuk, harus bisa diatasi. Pertamina dan PT Pupuk (harus) carikan solusinya,” pinta SBY.
Presiden menegaskan, agar distribusi pupuk harus dijaga, agar sampai ke petani kita tepat waktu dan tepat jumlah. Selain itu, juga harus efisien dan tanpa penyimpangan. Dia berharap segenap lapisan masyarakat untuk ikut mengasi dan memastikan penyaluran dan penggunaan pupuk dengan benar.
Untuk informasi, pertemuan ini diikuti oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, di antaranya Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menperin MS Hidayat, Mendag Gita Wirjawan, Mentan Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu berlangsung tertutup.
(gpr)