BBM naik, pemerintah sudah menghitung dampaknya
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, apapun kebijakan yang diambil terkait pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah telah memperhitungkan segala dampak yang terjadi kepada masyarakat.
"Apapun kebijakan yang nanti kita ambil tentunya sudah melihat daya beli, tingkat inflasi, serta impact yang kuat dalam kesehatan keuangan," ujarnya di gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Hatta berdalih hal ini dilakukan untuk mengurangi defisit anggaran akibat impor BBM yang meningkat. Dan pemerintah akan berusaha menutup defisit sampi dengan di bawah 3 persen.
"Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi defisit akibat impor BBM meningkat, proyeksi penerimaan tidak tercapai, mempertahankan pertumbuhan, dan menutup defisit hingga di bawah 3 persen," tuturnya.
Dia mengaku pembatasan BBM ini masih bersifat exercise dan akan mencari dan mendalami alternatif terbaik dalam pengendalian BBM bersubsidi ini. "Semua masih dalam pendalaman sampai kabinet bilang suatu keputusan," tukasnya.
"Apapun kebijakan yang nanti kita ambil tentunya sudah melihat daya beli, tingkat inflasi, serta impact yang kuat dalam kesehatan keuangan," ujarnya di gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Hatta berdalih hal ini dilakukan untuk mengurangi defisit anggaran akibat impor BBM yang meningkat. Dan pemerintah akan berusaha menutup defisit sampi dengan di bawah 3 persen.
"Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi defisit akibat impor BBM meningkat, proyeksi penerimaan tidak tercapai, mempertahankan pertumbuhan, dan menutup defisit hingga di bawah 3 persen," tuturnya.
Dia mengaku pembatasan BBM ini masih bersifat exercise dan akan mencari dan mendalami alternatif terbaik dalam pengendalian BBM bersubsidi ini. "Semua masih dalam pendalaman sampai kabinet bilang suatu keputusan," tukasnya.
(gpr)