JK: Ingin makmur? Jadilah wirausahawan
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, yang juga merupakan pengusaha asal Makassar menjadi motivator dalam seminar nasional Euntrepreneurship di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Fair 2013.
Dalam seminar tersebut, dia mengatakan, jika sebanyak 240 juta penduduk Indonesia bekerja dengan baik, maka akan tercipta kemajuan yang makmur. Karena itu, kata dia, bagaimana generasi muda mampu mengembangkan dan memiliki nilai tambah untuk bisa berkompetisi.
"Nilai tambah itu berasal dari teknologi. Kalau mau maju harus naikkan nilai. Nilai itu tak hanya dari bentuk mengubah bentuk. Siapa yang mampu dialah para pengusaha," ungkap JK dalam sambutannya di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa (16/4/2013).
Dia mengungkapkan, jika ingin memperoleh kemakmuran, di manapun kita berada harus memiliki jiwa wirausaha. Artinya harus mampu berinovasi dan berani menerima risiko. "Kalau ingin makmur di manapun harus jadi wirausahawan, berinovasi dan mau mengambil risiko, baru negara akan maju," tukasnya.
Setiap tahun, lanjut JK, satu juta sarjana baru dilahirkan oleh perguruan tinggi. Namun hanya 25 ribu orang yang bisa menjadi PNS.
"Sisanya harus bekerja sendiri. Jangan berharap terlalu banyak bisa masuk PNS. Tidak ada kemajuan tanpa otak dan otot, tak ada kemajuan tanpa entrepreneur, tak ada tanpa memulai, dan pasti ada risiko," tegasnya.
Tanpa adanya pengusaha, kata JK, maka tak akan tercipta kemajuan nasional. "Harus ditingkatkan, apalagi generasi muda, tanpa kemajuan pengusaha tak akan ada kemajuan nasional. Kemauan positif, inovasi, risiko, dan semangat memulainya," tutupnya.
Dalam seminar tersebut, dia mengatakan, jika sebanyak 240 juta penduduk Indonesia bekerja dengan baik, maka akan tercipta kemajuan yang makmur. Karena itu, kata dia, bagaimana generasi muda mampu mengembangkan dan memiliki nilai tambah untuk bisa berkompetisi.
"Nilai tambah itu berasal dari teknologi. Kalau mau maju harus naikkan nilai. Nilai itu tak hanya dari bentuk mengubah bentuk. Siapa yang mampu dialah para pengusaha," ungkap JK dalam sambutannya di Balairung Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa (16/4/2013).
Dia mengungkapkan, jika ingin memperoleh kemakmuran, di manapun kita berada harus memiliki jiwa wirausaha. Artinya harus mampu berinovasi dan berani menerima risiko. "Kalau ingin makmur di manapun harus jadi wirausahawan, berinovasi dan mau mengambil risiko, baru negara akan maju," tukasnya.
Setiap tahun, lanjut JK, satu juta sarjana baru dilahirkan oleh perguruan tinggi. Namun hanya 25 ribu orang yang bisa menjadi PNS.
"Sisanya harus bekerja sendiri. Jangan berharap terlalu banyak bisa masuk PNS. Tidak ada kemajuan tanpa otak dan otot, tak ada kemajuan tanpa entrepreneur, tak ada tanpa memulai, dan pasti ada risiko," tegasnya.
Tanpa adanya pengusaha, kata JK, maka tak akan tercipta kemajuan nasional. "Harus ditingkatkan, apalagi generasi muda, tanpa kemajuan pengusaha tak akan ada kemajuan nasional. Kemauan positif, inovasi, risiko, dan semangat memulainya," tutupnya.
(gpr)