Cium monopoli di pelabuhan, INSA akan lapor KPPU
Cium monopoli di pelabuhan, INSA akan lapor KPPU
A
A
A
Sindonews.com - Indonesian National Shipowners Association (INSA) meminta agar pemerintah segera menghapus praktik monopoli yang dilakukan BUMN Kepelabuhan.
Ketua INSA, Carmelita Hartotomengatakan, perlu ada win-win solution. Di mana ekspansi pelabuhan tidak mematikan pelaku usaha swasta nasional.
"Perlu dibangun sinergi antara swasta dan BUMN, guna menghadapi implementasi masterplan ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Sinergi ini adalah amamah UU BUMN No 19 Tahun 2003," ujar Carmelita saat jumpa pers di Menara Kadin, Selasa (16/4/2013).
Karena itu, pihaknya akan mengajukan persoalan monopoli ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Selain itu, INSA juga akan mengirim surat ke DPR dan Kementerian BUMN.
Komisioner KPPU, Kamser Lumbanradja yang hadir dalam kesempatan yang sama, meminta agar asosiasi pelaku usaha untuk melapor ke KPPU jika memang menemukan indikasi adanya persaingan usaha tidak sehat dalam bisnis kepelabuhan.
Menanggapi hal itu, Carmelita mengaku memiliki bukti-bukti atas monopoli tersebut. "Itu perusahaan-perusahaan yang mati," pungkas dia.
Ketua INSA, Carmelita Hartotomengatakan, perlu ada win-win solution. Di mana ekspansi pelabuhan tidak mematikan pelaku usaha swasta nasional.
"Perlu dibangun sinergi antara swasta dan BUMN, guna menghadapi implementasi masterplan ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Sinergi ini adalah amamah UU BUMN No 19 Tahun 2003," ujar Carmelita saat jumpa pers di Menara Kadin, Selasa (16/4/2013).
Karena itu, pihaknya akan mengajukan persoalan monopoli ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Selain itu, INSA juga akan mengirim surat ke DPR dan Kementerian BUMN.
Komisioner KPPU, Kamser Lumbanradja yang hadir dalam kesempatan yang sama, meminta agar asosiasi pelaku usaha untuk melapor ke KPPU jika memang menemukan indikasi adanya persaingan usaha tidak sehat dalam bisnis kepelabuhan.
Menanggapi hal itu, Carmelita mengaku memiliki bukti-bukti atas monopoli tersebut. "Itu perusahaan-perusahaan yang mati," pungkas dia.
(izz)
Explore More