Produk kreatif lapas dipamerkan di Kemenperin
A
A
A
Sindonews.com - Masa depan industri kreatif cukup menjanjikan dan dapat menjadi sumber ekonomi dengan nilai yang tinggi, karena dalam industri ini terdapat konten gagasan, seni, inovasi, teknologi, dan kekayaan intelektual yang di Indonesia cukup besar potensinya. Oleh karena itu, industri kreatif dapat berperan sebagai pencipta nilai dan memberikan nilai tambah.
Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun pada pembukaan “Gelar Produk Unggulan Lapas” di Kemenperin, Jakarta, Selasa 16 April 2013.
Pameran yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Ikatan Sarjana Wanita Indonesia ini dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, yang akan berlangsung mulai tanggal 16–19 April 2013 di Plasa Pameran Industri, Kantor Kemenperin, Jakarta, dibuka mulai pukul 09.00 –17.00 WIB.
Pameran ini diikuti sebanyak 44 peserta, di antaranya dari Unit atau Divisi Pemasyarakatan seluruh Indonesia, Rumah singgah eks narapidana LPK Puspa Antariksa, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Divisi Pemasyarakatan Propinsi DKI, Banten, Jabar, Jateng dan Jatim.
Wamenperin mengharapkan, pameran ini dapat menjadi media untuk mempromosikan dan memasarkan hasil karya unggulan para narapidana atau warga binaan pemasyarakatan, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui dan memahami program pembinaan yang dilakukan di Lapas dan Rutan seluruh Indonesia.
Hal ini sejalan dengan program Pemerintah yang tertuang dalam instruksi Presiden (inpres) No. 6 Tahun 2009 tentang pengembangan industri kreatif.
“Kami akan terus mendukung usaha-usaha untuk mempromosikan dan meningkatkan kinerja, serta kemandirian para narapidana atau warga binaan pemasyarakatan, serta mendukung program pemerintah di bidang ekonomi kreatif, melalui kegiatan bengkel kerja produktif di Lembaga Pemasyarakatan,” ujar Alex dalam siaran persnya, Rabu (17/4/2013).
Komitmen pemerintah untuk membangun ekonomi kreatif tertuju pada tumbuhnya industri-industri kreatif yang mampu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat.
Sampai saat ini, pemerintah terus melakukan upaya-upaya dalam rangka membantu Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan daya saing, diantaranya melalui pemberian kredit usaha rakyat (KUR), peningkatan kemampuan teknologi melalui program restrukturisasi serta revitalisasi mesin dan peralatan, peningkatan kemampuan SDM melalui berbagai pelatihan, fasilitasi dan pendampingan, penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan, serta peningkatan akses pasar.
Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun pada pembukaan “Gelar Produk Unggulan Lapas” di Kemenperin, Jakarta, Selasa 16 April 2013.
Pameran yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Ikatan Sarjana Wanita Indonesia ini dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, yang akan berlangsung mulai tanggal 16–19 April 2013 di Plasa Pameran Industri, Kantor Kemenperin, Jakarta, dibuka mulai pukul 09.00 –17.00 WIB.
Pameran ini diikuti sebanyak 44 peserta, di antaranya dari Unit atau Divisi Pemasyarakatan seluruh Indonesia, Rumah singgah eks narapidana LPK Puspa Antariksa, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Divisi Pemasyarakatan Propinsi DKI, Banten, Jabar, Jateng dan Jatim.
Wamenperin mengharapkan, pameran ini dapat menjadi media untuk mempromosikan dan memasarkan hasil karya unggulan para narapidana atau warga binaan pemasyarakatan, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui dan memahami program pembinaan yang dilakukan di Lapas dan Rutan seluruh Indonesia.
Hal ini sejalan dengan program Pemerintah yang tertuang dalam instruksi Presiden (inpres) No. 6 Tahun 2009 tentang pengembangan industri kreatif.
“Kami akan terus mendukung usaha-usaha untuk mempromosikan dan meningkatkan kinerja, serta kemandirian para narapidana atau warga binaan pemasyarakatan, serta mendukung program pemerintah di bidang ekonomi kreatif, melalui kegiatan bengkel kerja produktif di Lembaga Pemasyarakatan,” ujar Alex dalam siaran persnya, Rabu (17/4/2013).
Komitmen pemerintah untuk membangun ekonomi kreatif tertuju pada tumbuhnya industri-industri kreatif yang mampu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat.
Sampai saat ini, pemerintah terus melakukan upaya-upaya dalam rangka membantu Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan daya saing, diantaranya melalui pemberian kredit usaha rakyat (KUR), peningkatan kemampuan teknologi melalui program restrukturisasi serta revitalisasi mesin dan peralatan, peningkatan kemampuan SDM melalui berbagai pelatihan, fasilitasi dan pendampingan, penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan, serta peningkatan akses pasar.
(gpr)