Penjualan ritel di Inggris Maret 2013 merosot
A
A
A
Sindonews.com - Penjualan ritel di Inggris merosot lebih dari yang diharapkan pada Maret 2013.
Dilansir dari Global Post, Kamis (18/4/2013), Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris melaporkan penjualan ritel turun 0,7 persen pada Maret, akibat biaya lebih buruk dari ekspektasi pasar 0,4 persen, diikuti lonjakan 2,1 persen pada Februari.
Pada perbandingan 12 bulan, ONS menambahkan, penjualan ritel pada Maret 2013 turun 0,5 persen, dibandingkan dengan bulan yang sama 2012.
Pengaruh penurunan terbesar berasal dari sektor non-makanan, di mana jumlah barang yang dibeli merosot 2,6 persen dibandingkan Maret 2012.
"Maret 2013 adalah yang terdingin kedua pada catatan dan ini tampaknya memiliki efek negatif terhadap penjualan di sektor non-pangan," kata ONS.
"Umpan balik dari department store, toko pakaian dan toko barang-barang rumah tangga menunjukkan, bahwa penjualan dibasahi cuaca seperti mereka menyiapkan toko untuk musim semi," tambahnya.
Pada 25 April, ONS akan menerbitkan data produk domestik bruto (PDB) Inggris untuk kuartal pertama tahun ini. Perekonomian yang lesu menyusut 0,3 persen pada kuartal keempat 2012 dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
"Penjualan ritel dilanda musim terdingin pda Maret sejak 1892. Penjualan Pakaian menderita terutama dari pembekuan bulan Maret," kata analis dari Capital Economics, Martin Beck.
"Mengingat output data yang lemah, berita ritel saat ini masih tidak mengesampingkan kemungkinan ONS akan mengumumkan, bahwa ekonomi Inggris sekali lagi kembali dalam resesi saat data GDP Q1 dilepaskan Kamis depan," kata Beck.
Dilansir dari Global Post, Kamis (18/4/2013), Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris melaporkan penjualan ritel turun 0,7 persen pada Maret, akibat biaya lebih buruk dari ekspektasi pasar 0,4 persen, diikuti lonjakan 2,1 persen pada Februari.
Pada perbandingan 12 bulan, ONS menambahkan, penjualan ritel pada Maret 2013 turun 0,5 persen, dibandingkan dengan bulan yang sama 2012.
Pengaruh penurunan terbesar berasal dari sektor non-makanan, di mana jumlah barang yang dibeli merosot 2,6 persen dibandingkan Maret 2012.
"Maret 2013 adalah yang terdingin kedua pada catatan dan ini tampaknya memiliki efek negatif terhadap penjualan di sektor non-pangan," kata ONS.
"Umpan balik dari department store, toko pakaian dan toko barang-barang rumah tangga menunjukkan, bahwa penjualan dibasahi cuaca seperti mereka menyiapkan toko untuk musim semi," tambahnya.
Pada 25 April, ONS akan menerbitkan data produk domestik bruto (PDB) Inggris untuk kuartal pertama tahun ini. Perekonomian yang lesu menyusut 0,3 persen pada kuartal keempat 2012 dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
"Penjualan ritel dilanda musim terdingin pda Maret sejak 1892. Penjualan Pakaian menderita terutama dari pembekuan bulan Maret," kata analis dari Capital Economics, Martin Beck.
"Mengingat output data yang lemah, berita ritel saat ini masih tidak mengesampingkan kemungkinan ONS akan mengumumkan, bahwa ekonomi Inggris sekali lagi kembali dalam resesi saat data GDP Q1 dilepaskan Kamis depan," kata Beck.
(dmd)