Pelayaran Tempuran bidik laba bersih Rp120 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) pada tahun ini membidik laba bersih sebesar Rp120 miliar, dengan pendapatan mencapai Rp1,3 triliun.
Sementara laba bersih perseroan tahun lalu sebesar Rp119,9 miliar. Sedangkan pendapatan jasa sebesar Rp1,086 triliun.
Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary TMAS, Ferdy Suwandi optimis perusahaannya dapat meraih target tersebut. Hal ini didukung dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh dengan potensi permintaan domestik yang cukup besar.
"Untuk mencapai target tersebut, TMAS akan melakukan cost efficiency dengan meremajakan armada yang sudah tidak layak pakai dan usah habis nilai ekonominya," kata dia di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Selain itu, perseroan akan mengganti armada tersebut dengan membeli dua unit kapal baru atau used (bekas) yang lebih ekonomis dan tepat guna.
Terkait penurunan harga minyak dunia yang baru-baru ini terjadi, Managing Director TMAS, Sutikno Khusumo mengatakan bahwa hal itu akan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pasalnya, harga minyak berkontribusi sekitar 30 persen terhadap struktur biaya perusahaan.
Sementara laba bersih perseroan tahun lalu sebesar Rp119,9 miliar. Sedangkan pendapatan jasa sebesar Rp1,086 triliun.
Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary TMAS, Ferdy Suwandi optimis perusahaannya dapat meraih target tersebut. Hal ini didukung dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh dengan potensi permintaan domestik yang cukup besar.
"Untuk mencapai target tersebut, TMAS akan melakukan cost efficiency dengan meremajakan armada yang sudah tidak layak pakai dan usah habis nilai ekonominya," kata dia di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Selain itu, perseroan akan mengganti armada tersebut dengan membeli dua unit kapal baru atau used (bekas) yang lebih ekonomis dan tepat guna.
Terkait penurunan harga minyak dunia yang baru-baru ini terjadi, Managing Director TMAS, Sutikno Khusumo mengatakan bahwa hal itu akan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pasalnya, harga minyak berkontribusi sekitar 30 persen terhadap struktur biaya perusahaan.
(rna)