Industri keramik diuntungkan berlimpahnya bahan baku

Jum'at, 19 April 2013 - 16:39 WIB
Industri keramik diuntungkan berlimpahnya bahan baku
Industri keramik diuntungkan berlimpahnya bahan baku
A A A
Sindonews.com - Industri keramik nasional memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produsen keramik negara lain yaitu tersedianya deposit tambang bahan baku keramik yang cukup besar di berbagai daerah seperti ball clay, feldspar, zircon maupun energi gas sebagai bahan bakar proses produksi.

“Ini jelas merupakan suatu keuntungan dalam upaya meningkatkan daya saing produk keramik nasional,” jelas Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun dalam siaran persnya, Jumat (19/4/2013).

Produksi keramik nasional setiap tahun terus meningkat dan memberikan kontribusi tinggi dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional melalui penyediaan kebutuhan domestik, perolehan devisa, dan penyerapan tenaga kerja.

Industri keramik tile dunia, ujar Alex, tumbuh sebesar 10,1 persen pada 2011 dengan total produksi sebanyak 10,1 miliar meter persegi. Indonesia memproduksi keramik tile sebanyak 317 juta meter persegi atau 3 persen dari total produksi dunia.

Sementara China, yang merupakan produsen terbesar dunia, memproduksi keramik tile sebanyak 4,8 miliar meter persegi atau menguasai 45,7 persen dari total produksi dunia.

Untuk menjaga kelangsungan produksi tersebut, Alex menjelaskan, saat ini PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk telah menandatangani kesepakatan kontrak jual-beli gas bumi dengan industri keramik Indonesia. “Ini menjadi bukti bahwa PGN siap menyulai gas untuk kebutuhan industri keramik,” tegasnya.

Alex menambahkan, pemerintah memiliki komitmen dalam mengembangkan industri keramik dan selalu menyusun strategi kebijakan terbaik untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Kapasitas produksi industri keramik nasional perlu ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan keramik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta mendorong ekspor dengan melakukan promosi untuk perluasan pangsa pasar ke negara-negara yang belum dimasuki oleh negara pesaing.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6038 seconds (0.1#10.140)