Investasi asing India merosot 19%
A
A
A
Sindonews.com - Investasi asing langsung (FDI) India pada Februari 2013 dilaporkan hanya sebesar USD1,79 miliar, turun sekitar 19 persen akibat perlambatan ekonomi global.
Dilansir dari Rediff Business, Senin (22/4/2013), pada Februari 2012, negara telah menerima FDI senilai USD2,21 miliar. Sementara pada Januari tahun ini, negara telah menarik USD2,15 miliar FDI.
Menurut seorang pejabat dari Departemen Kebijakan Industri dan Promosi (DIPP) India, selama periode April-Februari 2012-2013, FDI telah turun 38 persen menjadi USD20,89 miliar.
Selama periode yang sama pada tahun fiskal sebelumnya, arus masuk FDI mencapai USD33,49 miliar. Sektor-sektor yang menerima arus masuk besar FDI selama 11 bulan mencakup sektor layanan (USD 4,74 miliar), hotel dan pariwisata (USD3,21 miliar), metalurgi (USD1,39 miliar), konstruksi (USD1,26 miliar) serta Farmasi (USD1,11 miliar).
India menerima FDI terbesar dari Mauritius (USD8,97 miliar), diikuti Jepang (USD2,11 miliar), Singapura (USD1,98 miliar), Belanda (USD1,67 miliar) dan Inggris (USD1,06 miliar).
"Ada kebutuhan untuk lebih meningkatkan lingkungan bisnis. Reformasi dalam satu tahun terakhir diperlukan dalam membangun kepercayaan dari investor asing," kata Kepala Pajak dan ahli FDI dari Amarchand & Mangaldas, Krishan Malhotra.
Pada November 2012, India tercatat menarik FDI senilai USD1,05 miliar, merupakan yang terendah dalam dua tahun. Arus masuk dalam tiga tahun terakhir dilaporkan sebesar USD36,50 miliar pada 2011-2012, USD19,42 miliar pada 2010-2011 dan USD25,83 miliar pada 2009-2010.
India membutuhkan sekitar USD1 triliun dalam lima tahun ke depan untuk merombak sektor infrastruktur, seperti pelabuhan, bandara dan jalan raya untuk mendorong pertumbuhan. Penurunan investasi asing bisa memberikan tekanan pada keseimbangan pembayaran negara dan dapat mempengaruhi nilai rupee.
Dilansir dari Rediff Business, Senin (22/4/2013), pada Februari 2012, negara telah menerima FDI senilai USD2,21 miliar. Sementara pada Januari tahun ini, negara telah menarik USD2,15 miliar FDI.
Menurut seorang pejabat dari Departemen Kebijakan Industri dan Promosi (DIPP) India, selama periode April-Februari 2012-2013, FDI telah turun 38 persen menjadi USD20,89 miliar.
Selama periode yang sama pada tahun fiskal sebelumnya, arus masuk FDI mencapai USD33,49 miliar. Sektor-sektor yang menerima arus masuk besar FDI selama 11 bulan mencakup sektor layanan (USD 4,74 miliar), hotel dan pariwisata (USD3,21 miliar), metalurgi (USD1,39 miliar), konstruksi (USD1,26 miliar) serta Farmasi (USD1,11 miliar).
India menerima FDI terbesar dari Mauritius (USD8,97 miliar), diikuti Jepang (USD2,11 miliar), Singapura (USD1,98 miliar), Belanda (USD1,67 miliar) dan Inggris (USD1,06 miliar).
"Ada kebutuhan untuk lebih meningkatkan lingkungan bisnis. Reformasi dalam satu tahun terakhir diperlukan dalam membangun kepercayaan dari investor asing," kata Kepala Pajak dan ahli FDI dari Amarchand & Mangaldas, Krishan Malhotra.
Pada November 2012, India tercatat menarik FDI senilai USD1,05 miliar, merupakan yang terendah dalam dua tahun. Arus masuk dalam tiga tahun terakhir dilaporkan sebesar USD36,50 miliar pada 2011-2012, USD19,42 miliar pada 2010-2011 dan USD25,83 miliar pada 2009-2010.
India membutuhkan sekitar USD1 triliun dalam lima tahun ke depan untuk merombak sektor infrastruktur, seperti pelabuhan, bandara dan jalan raya untuk mendorong pertumbuhan. Penurunan investasi asing bisa memberikan tekanan pada keseimbangan pembayaran negara dan dapat mempengaruhi nilai rupee.
(dmd)