Pemerintah segera petakan pengembangan gas bumi

Selasa, 23 April 2013 - 11:33 WIB
Pemerintah segera petakan pengembangan gas bumi
Pemerintah segera petakan pengembangan gas bumi
A A A
Sindonews.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo mengatakan, bahwa Indonesia harus mempunyai kebijakan yang jelas dalam pengelolaan gas.

Hal tersebut dikarenakan dalam aspek distribusi gas dari tempat produksi sampai konsumen bukan urusan mudah.

"Kita harus punya policy yang jelas dalam pengelolaan gas, karena gas itu diproduksi di Masela, Bintuni, dan di laut dalam. Sedangkan industri kebanyakan di Jawa, dan enggak seperti minyak, membawa gas itu lebih susah," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Menurutnya, ada kesulitan tersendiri dalam mengelola gas dari permintaan yang mayoritas adalah sektor industri yang terkluster, permasalahan suplai dan beberapa faktor lainnya. Sehingga membuat pengembangan infrastruktur gas terlambat,

"Demand for gas itu terbesar dari industri. Di Padalarang saja ada berapa industri itu, sekarang bawa gasnya pakai apa, pipa gas itu baru sampai Cikampek," ujarnya,

Dia juga mengaku, atas dasar itu pemerintah sedang memetakan pengembangan gas bumi sampai 2020 agar terbentuk integrated plan strategy di dalam gas.

"Kita lagi memetakan sampai 2020, gas yang akan kita develop sampai mana kapasitasnya, kita petakan juga kebutuhan industri dan alokasinya. Sehingga ada integrated plan strategy," kata dia.

Wamen ESDM berharap dengan pemetaan ini pengembangan infrastruktur gas akan lebih dapat digalakkan. Pihaknya juga mengimbau seluru stakeholder gas bumi untuk berhenti berdebat dan segera mengimplementasikan strategi tersebut.

"Kalau kita punya pemetaan gas yang baik, maka nanti akan lebih jelas, bahkan tidak terutup pipa Kalimantan Jawa kedua akan menyusul dibuat. Yang pasti
Keberpihakan nasional dan kepastian investasi itu harus dijaga sehingga kita tidak perlu banyak berdebat dan action oriented," terang dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6423 seconds (0.1#10.140)