Q1, laba BTPN tumbuh 30% jadi Rp572,56 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) sepanjang kuartal I tahun ini berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp572,56 miliar atau naik 30,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp439,06 miliar.
Dalam laporan yang dipublikasikan perseroan, Rabu (24/4/2013) dikemukakan bahwa naiknya laba tersebut ditopang naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 25,76 persen menjadi Rp1,66 triliun dari Rp1,32 triliun pada kuartal I/2012.
Selain itu, perseroan juga berhasil menambah pendapatan operasional selain bunga menjadi Rp61,32 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp57,07 miliar. Namun, beban operasional selain bunga bersih meningkat menjadi Rp943,6 miliar dari periode yang sama 2012 sebesar Rp764,74 miliar.
Adapun, laba operasional naik menjadi Rp720,78 miliar dari Rp554,3 miliar pada kuartal I/2012. Sementara laba bersih per saham bertambah menjadi Rp98 per saham dibanding kuartal I tahun lalu senilai Rp77 per saham.
Total aset perseroan meningkat menjadi Rp62,65 triliun atau 6 persen dibanding periode yang sama 2012 sebesar Rp59,09 triliun, dengan total pinjaman bertambah menjadi Rp54,34 triliun dari Rp51,36 triliun pada akhir Maret 2012.
Dalam laporan yang dipublikasikan perseroan, Rabu (24/4/2013) dikemukakan bahwa naiknya laba tersebut ditopang naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 25,76 persen menjadi Rp1,66 triliun dari Rp1,32 triliun pada kuartal I/2012.
Selain itu, perseroan juga berhasil menambah pendapatan operasional selain bunga menjadi Rp61,32 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp57,07 miliar. Namun, beban operasional selain bunga bersih meningkat menjadi Rp943,6 miliar dari periode yang sama 2012 sebesar Rp764,74 miliar.
Adapun, laba operasional naik menjadi Rp720,78 miliar dari Rp554,3 miliar pada kuartal I/2012. Sementara laba bersih per saham bertambah menjadi Rp98 per saham dibanding kuartal I tahun lalu senilai Rp77 per saham.
Total aset perseroan meningkat menjadi Rp62,65 triliun atau 6 persen dibanding periode yang sama 2012 sebesar Rp59,09 triliun, dengan total pinjaman bertambah menjadi Rp54,34 triliun dari Rp51,36 triliun pada akhir Maret 2012.
(rna)