Solar langka, sopir truk di Banyumas mogok operasi
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan bus dan truk terparkir di sepanjang Jalan Gerilya Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Para sopir bus dan truk ini sengaja mogok beroperasi karena kesal dengan langkanya solar yang terjadi di Kabupaten Banyumas sejak satu bulan terakhir.
Mereka memarkir semua kendaraannya di sepanjang jalan ini hingga sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Akibatnya, sejumlah polisi harus sibuk ikut mengatur arus lalu lintas di jalan raya ini. Untuk memprotes kelangkaan solar, mereka juga memasang poster-poster bernada kecaman kepada pemerintah di body bus dan truk.
Selain itu, para sopir ini juga melakukan aksi sweeping terhadap sejumlah bus yang masih beroperasi. Semua penumpang yang berada di dalam bus diturunkan dan sopir bus diminta untuk ikut mogok.
Menurut Pembina Organda Banyumas, Sutanto mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai puncak kekesalan para pengemudi truk dan bus yang kesulitan mencari solar di semua SPBU di Banyumas. Organda Banyumas menganggap, pemerintah tidak tanggap terhadap permasalahan kelangkaan solar yang terjadi disejumlah daerah.
“Kalau begini terus menerus, kasihan anak istri para sopir ini. Kan pemerintah usianya sudah cukup dewasa, masa ngurusi solar tidak bisa,” ujar Sutanto, di Banyumas, Rabu (24/4/2013).
Aksi mogok ini kemudian dilanjutkan dengan aksi unjuk rasa menuju kantor Bupati dan Gedung DPRD Banyumas. Ratusan kendaraan besar ini berjalan memasuki kota Purwokerto dan kemudian memarkirkan kendaraannya di alun-alun Purwokerto. Sementara sejumlah perwakilan organda masuk ke gedung DPRD untuk membahas masalah kelangkaan solar.
Akibat aksi ini, ratusan penumpang yang berada di terminal Bus Purwokerto juga terlantar. Mereka terpaksa menunggu bus kembali beroperasi selama lebih dari lima jam lamanya. Sedangkan sejumlah penumpang yang tidak sabar akhirnya mencari ojek untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Mereka memarkir semua kendaraannya di sepanjang jalan ini hingga sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Akibatnya, sejumlah polisi harus sibuk ikut mengatur arus lalu lintas di jalan raya ini. Untuk memprotes kelangkaan solar, mereka juga memasang poster-poster bernada kecaman kepada pemerintah di body bus dan truk.
Selain itu, para sopir ini juga melakukan aksi sweeping terhadap sejumlah bus yang masih beroperasi. Semua penumpang yang berada di dalam bus diturunkan dan sopir bus diminta untuk ikut mogok.
Menurut Pembina Organda Banyumas, Sutanto mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai puncak kekesalan para pengemudi truk dan bus yang kesulitan mencari solar di semua SPBU di Banyumas. Organda Banyumas menganggap, pemerintah tidak tanggap terhadap permasalahan kelangkaan solar yang terjadi disejumlah daerah.
“Kalau begini terus menerus, kasihan anak istri para sopir ini. Kan pemerintah usianya sudah cukup dewasa, masa ngurusi solar tidak bisa,” ujar Sutanto, di Banyumas, Rabu (24/4/2013).
Aksi mogok ini kemudian dilanjutkan dengan aksi unjuk rasa menuju kantor Bupati dan Gedung DPRD Banyumas. Ratusan kendaraan besar ini berjalan memasuki kota Purwokerto dan kemudian memarkirkan kendaraannya di alun-alun Purwokerto. Sementara sejumlah perwakilan organda masuk ke gedung DPRD untuk membahas masalah kelangkaan solar.
Akibat aksi ini, ratusan penumpang yang berada di terminal Bus Purwokerto juga terlantar. Mereka terpaksa menunggu bus kembali beroperasi selama lebih dari lima jam lamanya. Sedangkan sejumlah penumpang yang tidak sabar akhirnya mencari ojek untuk melanjutkan perjalanan mereka.
(gpr)