Q1, penjualan Medco Energi turun 3,7%
A
A
A
Sindonews.com - PT Medco Energi International Tbk (MEDC) sepanjang kuartal I tahun ini mencatat penurunan penjualan sebesar 3,72 persen menjadi USD221,32 juta dibanding periode yang sama tahun lalu USD229,87 juta.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/4/2013) dipaparkan bahwa turunnya penjualan akibat menurunnya penjualan bersih minyak dan gas menjadi USD206,5 juta dari sebelumnya USD224,6 juta.
Sementara itu, naiknya beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya menggerus laba perseroan. Pada kuartal I/2013, beban pokok pejualan dan biaya lainnya meningkat menjadi USD136,12 juta dari periode yang sama tahun lalu USD131,69 juta.
Laba kotor menyusut menjadi USD85,2 juta dari kuartal I /2012 senilai USD98,17 juta. Adapun, laba tahun berjalan berkurang sekitar 33,84 persen menjadi USD3,84 juta dari USD5,26 juta pada kuartal I tahun lalu.
Sementara jumlah aset perseroan terpangkas menjadi USD2,65 miliar dibanding akhir tahun lalu sebesar USD2,66 miliar. Namun, total pinjaman berhasil dikurangi menjadi USD1,8 miliar dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD1,81 miliar.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/4/2013) dipaparkan bahwa turunnya penjualan akibat menurunnya penjualan bersih minyak dan gas menjadi USD206,5 juta dari sebelumnya USD224,6 juta.
Sementara itu, naiknya beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya menggerus laba perseroan. Pada kuartal I/2013, beban pokok pejualan dan biaya lainnya meningkat menjadi USD136,12 juta dari periode yang sama tahun lalu USD131,69 juta.
Laba kotor menyusut menjadi USD85,2 juta dari kuartal I /2012 senilai USD98,17 juta. Adapun, laba tahun berjalan berkurang sekitar 33,84 persen menjadi USD3,84 juta dari USD5,26 juta pada kuartal I tahun lalu.
Sementara jumlah aset perseroan terpangkas menjadi USD2,65 miliar dibanding akhir tahun lalu sebesar USD2,66 miliar. Namun, total pinjaman berhasil dikurangi menjadi USD1,8 miliar dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD1,81 miliar.
(rna)