Komitmen ESG di Tiga Pilar Medco Energi untuk Perkuat Bisnis Berkelanjutan

Rabu, 26 Juli 2023 - 06:16 WIB
loading...
Komitmen ESG di Tiga...
Capital Market PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) Ridho Wahyudi menjelaskan strategi MedcoEnergi di tiga pilar bisnisnya pada IPA Convex 2023 di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (25/7/2023). Foto/Anton C
A A A
JAKARTA - Industri minyak dan gas (migas) menghelat hajatan besar ditengah membaiknya kondisi ekonomi pascapandemi. Meskipun masih menghadapi beragam tangangan namun, pelaku industri migas menunjukkan optimisme yang kuat. Hal ini lantaran keyakinan bahwa transisi energi untuk memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) tidak serta merta akan menghilangkan penggunaan migas.

Melalui asosianya yakni Indonesian Petroleum Association (IPA), industri migas nasional menggelar Konvensi dan ameran IPA ke-47 tahun 2023 (47th IPA Convex 2023) dengan mengusung tema “Enabling Oil & Gas Investment and Energy Transition for Energy Security” yang berlangsung pada 25-27 Juli 2023, di ICE, BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

Dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, perusahaan-perusahaan migas yang ikut serta tampak antusias memaparkan kinerja dan program masa depannya. Salah satunya PT Medco Energi Internasional, Tbk. (MedcoEnergi).

Perusahaan yang didirikan oleh almarhum Arifin Panigoro itu tetap optimistis industri migas nasional akan terus bertumbuh.
Terlebih, laporan Wood Mackenzie edisi Desember dan World Energy Outlook 2022 yang dipublikasikan oleh International Energy Agency, keduanya menunjukkan permintaan minyak dan gas akan tetap tinggi hingga 2050. Sedangkan dari sisi celan energy, MedcoEnergi telah menemukan solusi dalam menekan biaya teknologi ramah lingkungan dalam rangka tansisi energi. Capital Market PT Medco Energi Internasional, Tbk. (MedcoEnergi) Ridho Wahyudi menegaskan, MedcoEnergi memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan dekarbonisasi dalam rangka mencapai emisi nol. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi terkini.



“Kami punya strategi untuk menghadirkan teknologi yang murah. Di antaranya proyek pembangkit Ijen di Jawa Timur dan Sarulla. Kami berpartner dengan Ormat (Orma International, Inc.) perusahaan asal Amerika Serikat,” ujarnya kepada SINDOnews Selasa (25/7/2022).

Dia menegaskan, manajemen MedcoEnergi fokus pada prinsip Environment, Social, Governance (ESG) di tiga pilar bisnisnya, yakni oil and gas, clean power, dan mining. “MedcoEnergi tidak hanya di migas tapi juga clean power dan mining. Komitmen ESG kami diantaranya akan terus mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami akan memperkuat gas di portofolio kami, sebagai transition fuel dalam rangka transisi energi,” paparnya.

Tak hanya itu, MedcoEnergi juga akan memperbesar portofolio aset di clean power. Sehingga perusahaan ini akan menjadi low carbon energy producer. “Kami terus mengembangkan pembangkit listrik geothermal, surya dan hidrogen,” ungkap Ridho. Sedangkan di sektor pertambangan, dekarbonisasi juga menjadi komitmen MedcoEnergi dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca secara masif dan agresif.

Upaya dan komitmen MedcoEnergi dalam membangun bisnis dengan pertumbuhan berkelanjutan, bertujuan untuk memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi para pemegang saham. Juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi. “Kami akan tetap fokus pada peningkatan ESG dengan target terukur sesuai strategi perubahan iklim kami dan memperluas portofolio energi terbarukan demi mencapai Net Zero Emissions untuk Cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan Cakupan 3 pada 2060,” ucap Ridho.

MedcoEnergi terus melakukan pengembangan usaha dengan fokus terhadap tiga segmen bisnis utama Perseroan yaitu minyak dan gas, ketenagalistrikan yang bersih dan berkelanjutan serta pertambangan tembaga dan emas. Pada bidang minyak dan gas, MedcoEnergi terus melanjutkan proyek-proyek utama, yaitu lapangan Forel dan Bronang di PSC South Natuna Sea Block B, lapangan Suban di PSC Corridor dan pengembangan fase 2 PSC Senoro-Toili. Pengembangan-pengembangan baru tersebut juga didukung dengan perpanjangan kontrak jual beli gas di Blok Natuna dan Blok Corridor yang memperpanjang umur cadangan (reserve life) dan keberlanjutan dari blok-blok tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)