Wall Street berakhir datar
A
A
A
Sindonews.com - Indeks S&P 500 dan Nasdaq pada perdagangan Rabu waktu setempat berakhir datar di tengah kuatnya laporan kinerja keuangan Boeing yang tinggi dalam lima tahun terakhir, namun turunnya kinerja Procter & Gamble serta AT & T mendorong indeks Dow Jones bergerak ke teritori negatif.
Saham Procter & Gamble anjlok 5,8 persen menjadi USD77,12 setelah emiten tersebut merilis prospek laba di bawah ekspektasi. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari 2009 dan memberikan kontribusi terhadap penurunan di indeks S&P.
AT & T (TN) melaporkan kerugian bersih dari pelanggan ponsel pada kuartal I tahun ini karena kehilangan pangsa pasar. Saham emiten ini turun 5 persen menjadi USD37,04.
Saham-saham bahan baku dan energi memimpin kenaikan indeks S&P, dengan harga tembaga dan minyak yang kembali naik setelah koreksi yang baru-baru ini terjadi. Namun, kenaikan harga komoditas tersebut dibatasi kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, penurunan tajam data durable goods order di Amerika Serikat pada bulan lalu juga menambah kekhawatiran investor.
"Aliran berita tidak sepenuhnya memberikan optimisme investor untuk masuk ke pasar saham. Dalam kondisi ini, sulit memperkirakan harga saham dan sulit melihat katalis yang dapat menopang pertumbuhan yang kuat, " kata Kepala Strategi Investasi Key Private Bank, Bruce Mccain seperti dilansir Reuters, Kamis (25/4/2013).
Sementara saham-saham yang menguat, diantaranya Microsoft (MSFT.O) memimpin kenaikan secara keseluruhan di indeks S&P 500, yang naik 3,8 persen ke USD31,76. Boeing (BA.N) melonjak 3 persen menjadi USD90,83, tertinggi sejak Desember 2007, setelah perusahaan kedirgantaraan tersebut melaporkan laba di atas ekspektasi.
Pada perdagangan semalam, indeks Dow Jones industrial average turun 43,16 poin atau 0,29 persen menjadi 14.676,30. Namun, indeks S&P 500 sedikit naik dari 0,01 poin atau 0 persen menjadi 1.578,79 dan Nasdaq naik 0,32 poin atau 0,01 persen menjadi 3.269,65.
Saham Procter & Gamble anjlok 5,8 persen menjadi USD77,12 setelah emiten tersebut merilis prospek laba di bawah ekspektasi. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak Januari 2009 dan memberikan kontribusi terhadap penurunan di indeks S&P.
AT & T (TN) melaporkan kerugian bersih dari pelanggan ponsel pada kuartal I tahun ini karena kehilangan pangsa pasar. Saham emiten ini turun 5 persen menjadi USD37,04.
Saham-saham bahan baku dan energi memimpin kenaikan indeks S&P, dengan harga tembaga dan minyak yang kembali naik setelah koreksi yang baru-baru ini terjadi. Namun, kenaikan harga komoditas tersebut dibatasi kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, penurunan tajam data durable goods order di Amerika Serikat pada bulan lalu juga menambah kekhawatiran investor.
"Aliran berita tidak sepenuhnya memberikan optimisme investor untuk masuk ke pasar saham. Dalam kondisi ini, sulit memperkirakan harga saham dan sulit melihat katalis yang dapat menopang pertumbuhan yang kuat, " kata Kepala Strategi Investasi Key Private Bank, Bruce Mccain seperti dilansir Reuters, Kamis (25/4/2013).
Sementara saham-saham yang menguat, diantaranya Microsoft (MSFT.O) memimpin kenaikan secara keseluruhan di indeks S&P 500, yang naik 3,8 persen ke USD31,76. Boeing (BA.N) melonjak 3 persen menjadi USD90,83, tertinggi sejak Desember 2007, setelah perusahaan kedirgantaraan tersebut melaporkan laba di atas ekspektasi.
Pada perdagangan semalam, indeks Dow Jones industrial average turun 43,16 poin atau 0,29 persen menjadi 14.676,30. Namun, indeks S&P 500 sedikit naik dari 0,01 poin atau 0 persen menjadi 1.578,79 dan Nasdaq naik 0,32 poin atau 0,01 persen menjadi 3.269,65.
(rna)