WIKA genjot proyek di luar negeri
A
A
A
Sindonews.com - Selain gencar menggarap berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga akan menjajaki sejumlah potensi proyek pembangunan di luar negeri.
Direktur WIKA, Destiawan Soewardjono mengatakan, selain proyek pembangunan infrastruktur di Myanmar, perseroan juga tengah membidik ekspansi ke sejumlah negara di kawasan Amerika Latin.
"Awal bulan Mei ada business council meeting. Kami ingin melihat ada potensi apa. Kita juga mungkin bisa bawa mitra untuk investasi di Indonesia," kata Destiawan usai RUPS di Gedung WIKA, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Lebih lanjut dia menerangkan, sejumlah negara yang tengah dijajaki di kawasan Amerika Latin adalah Kolombia, Bogota dan Peru. Namun demikian, dia menyatakan proses yang dilakukan masih bersifat penajajakan.
"Kita masih jajaki. Ada Kolombia, Bogota dan Peru," tambahnya.
Selain Amerika Latin, lanjut Destiawan, wilayah yang juga tengah dibidik perusahaan adalah Afrika Selatan. Di negara itu, perusahaan konstruksi pelat merah ini menjajaki pembangunan gedung parlemen.
"Kita ditawarkan bangun gedung parlemen di Afrika Selatan. Kita sedang lihat proses kerja sama seperti apa. Potensinya cukup besar, kita penjajakan seperti apa konstruksinya," tegasnya.
Untuk target proyek baru yang diincar perseroan, Destiawan menambahkan, perseroan menetapkan porsi proyek luar negeri mencapai 5 persen dari keseluruhan target perolehan kontrak baru sepanjang tahun ini.
Adapun target kontrak perseroan tahun ini mencapai Rp38,87 triliun, terdiri atas kontrak baru senilai Rp20,76 triliun dan sisanya Rp18,12 triliun merupakan kontrak bawaan tahun sebelumnya.
Direktur WIKA, Destiawan Soewardjono mengatakan, selain proyek pembangunan infrastruktur di Myanmar, perseroan juga tengah membidik ekspansi ke sejumlah negara di kawasan Amerika Latin.
"Awal bulan Mei ada business council meeting. Kami ingin melihat ada potensi apa. Kita juga mungkin bisa bawa mitra untuk investasi di Indonesia," kata Destiawan usai RUPS di Gedung WIKA, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Lebih lanjut dia menerangkan, sejumlah negara yang tengah dijajaki di kawasan Amerika Latin adalah Kolombia, Bogota dan Peru. Namun demikian, dia menyatakan proses yang dilakukan masih bersifat penajajakan.
"Kita masih jajaki. Ada Kolombia, Bogota dan Peru," tambahnya.
Selain Amerika Latin, lanjut Destiawan, wilayah yang juga tengah dibidik perusahaan adalah Afrika Selatan. Di negara itu, perusahaan konstruksi pelat merah ini menjajaki pembangunan gedung parlemen.
"Kita ditawarkan bangun gedung parlemen di Afrika Selatan. Kita sedang lihat proses kerja sama seperti apa. Potensinya cukup besar, kita penjajakan seperti apa konstruksinya," tegasnya.
Untuk target proyek baru yang diincar perseroan, Destiawan menambahkan, perseroan menetapkan porsi proyek luar negeri mencapai 5 persen dari keseluruhan target perolehan kontrak baru sepanjang tahun ini.
Adapun target kontrak perseroan tahun ini mencapai Rp38,87 triliun, terdiri atas kontrak baru senilai Rp20,76 triliun dan sisanya Rp18,12 triliun merupakan kontrak bawaan tahun sebelumnya.
(rna)