Ashmore Group ramaikan bisnis investasi di Indonesia

Kamis, 25 April 2013 - 17:28 WIB
Ashmore Group ramaikan bisnis investasi di Indonesia
Ashmore Group ramaikan bisnis investasi di Indonesia
A A A
Sindonews.com - Ashmore Group Plc (Ashmore) hari ini mengumumkan pembukaan PT Ashmore Asset Management Indonesia (Ashmore Indonesia). Pembukaan Ashmore Indonesia ini menggambarkan Indonesia sebagai aset penting mengingat posisinya sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan 15 besar dunia.

Chief Executive Officer (CEO) Ashmore Group Plc, Mark Coombs mengatakan, pendirian Ashmore Indonesia adalah strategi Ashmore Group untuk memperkuat eksistensi di emerging market (negara berkembang).

"Ashmore Indonesia merupakan perusahaan manajer investasi kedua yang dioperasikan Ashmore di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa kami percaya pada potensi pertumbuhan industri manajemen investasi di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Presiden Direktur Ashmore Indonesia, Ronni Gandahusada menambahkan, penting bagi industri manajemen investasi secara keseluruhan untuk mendukung pertumbuhan industi ini melalui tata kelola (good governance) dan kinerja yang konsisten untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan investor.

"Kami percaya, kombinasi Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang handal dan pengalaman aset manajemen global Ashmore akan membawa kami menjadi salah satu pemain terdepan di pasar aset manajemen Indonesia," katanya.

Pada Februari 2013, Ashmore Indonesia telah mengeluarkan dua produk reksa dana saham yaitu Ashmore Dana Ekuitas Nusantara dan Ashmore Dana Progresif Nusantara yang membidik investor dengan karakteristik yang berbeda.

Ashmore Dana Ekuitas Nusantara menginvestasikan dana di saham-saham papan atas Bursa Efek Indonesia dan membidik investor dengan profil risiko konservatif.

Sedangkan Ashmore Dana Progresif Nusantara ditujukan untuk investor dengan profil risiko dinamis, yang akan menginvestasikan dananya pada saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar menengah dan kecil, di bawah USD3 miliar.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6636 seconds (0.1#10.140)