Antisipasi kecurangan BBM, Polda Jatim sebar petugas
A
A
A
Sindonews.com - Persoalan bahan bakar minyak (BBM) rentan dipermainkan. Apalagi setelah pemerintah mengeluarkan sinyal bakal memberikan dua harga BBM bersubsidi. Karena itu, untuk mengantisipasi kecurangan, Polda Jatim menerjunkan anggota yang disebar untuk mengantisipasi penimbunan BBM.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib mengatakan, sekitar lima ribu personel yang disebar baik dari Polda Jatim maupun dari 39 Polres se-Jatim. "Bentuk kecurangan selama ini adalah masalah pendistribusian BBM hingga penimbunan," katanya, Kamis (25/4/2013).
Hilman menjelaskan, anggota yang disebar tersebut untuk mengawasi beberapa tempat yang dicurigai melakukan aktivitas ilegal. Targetnya, adalah aktivitas BBM yang selama ini marak sudah tidak ada lagi.
Anggota yang disebar, lanjut dia, lebih banyak mereka yang menggunakan pakaian preman. Untuk titik-titiknya adalah tempat yang disinyalir rentan terjadinya aksi penimpunan BBM. Terlebih lagi, sinyal-sinyal untuk BBM naik sudah ada. Biasanya, kerap kali dilakukan penimbunan untuk mengeruk keuntungan yang menyengsarakan masyarakat lainnya.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan kordinasi dengan sejumlah Polres Jajaran terkait pengamanan di SPBU. "SPBU merupakan salah satu obyek vital. Sehingga setiap SPBU di Jatim minimal dijaga dua anggota Polisi. Di sinilah dibutuhkan peranan 39 Polres Jajaran untuk berperan aktif mengawasi SPPBU di wilayah hukum mereka," jelasnya.
Hilman mengatakan, sejauh ini Polda Jatim baru menerima satu laporan terkait adanya penimbunan BMM di Kawasan Plumpang, Tuban, Jawa Timur. "Kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh anggota," pungkas dia.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib mengatakan, sekitar lima ribu personel yang disebar baik dari Polda Jatim maupun dari 39 Polres se-Jatim. "Bentuk kecurangan selama ini adalah masalah pendistribusian BBM hingga penimbunan," katanya, Kamis (25/4/2013).
Hilman menjelaskan, anggota yang disebar tersebut untuk mengawasi beberapa tempat yang dicurigai melakukan aktivitas ilegal. Targetnya, adalah aktivitas BBM yang selama ini marak sudah tidak ada lagi.
Anggota yang disebar, lanjut dia, lebih banyak mereka yang menggunakan pakaian preman. Untuk titik-titiknya adalah tempat yang disinyalir rentan terjadinya aksi penimpunan BBM. Terlebih lagi, sinyal-sinyal untuk BBM naik sudah ada. Biasanya, kerap kali dilakukan penimbunan untuk mengeruk keuntungan yang menyengsarakan masyarakat lainnya.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan kordinasi dengan sejumlah Polres Jajaran terkait pengamanan di SPBU. "SPBU merupakan salah satu obyek vital. Sehingga setiap SPBU di Jatim minimal dijaga dua anggota Polisi. Di sinilah dibutuhkan peranan 39 Polres Jajaran untuk berperan aktif mengawasi SPPBU di wilayah hukum mereka," jelasnya.
Hilman mengatakan, sejauh ini Polda Jatim baru menerima satu laporan terkait adanya penimbunan BMM di Kawasan Plumpang, Tuban, Jawa Timur. "Kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh anggota," pungkas dia.
(izz)