Pembiayaan 2013, BNI fokus pada delapan sektor
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Negara Insonesia (BBNI) siap mendorong delapan sektor unggulan untuk dibiayai pada 2013. Dengan fokus terhadap delapan sektor ini, diharapkan bisa memenuhi portofolio perseroan.
"Kita mempunyai delapan sektor unggulan yang akan kita fokuskan sampai dengan kuartal I/2013. Kedelapan sektor ini mendominasi 67 persen dari total portofolio kita," ujar Direktur Utama PT BNI (Persero) Gatot M. Suwondo di gedung BNI, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Dia menjelaskan, sektor terbesar dari kedelapan sektor tersebut adalah perdagangan dengan alokasi 18 persen, pertanian sebesar 11 persen, migas sebesar 9 persen, konstruksi sebesar 8 persen, kelistrikan sebesar 7 persen, makanan sebesar 5 persen, kimia sebesar 5 persen dan komunikasi sebesar 4 persen.
"Dari delapan sektor ini kalau digalakkan dengan ditunjang infrastruktur memadai akan sangat membantu industri dalam negeri," sarannya.
Gatot juga mengutarakan, sebenarnya kesempatan juga semakin besar mengingat banyak perusahaan luar negeri terutama Jepang dan Korea Selatan yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia dan pihaknya sedang memfasilitasi hal tersebut.
"Kami harapkan hal tersebut ditambah dengan delapan fokus kami dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan karena sebagai bank pemerintah kita akan bangun ekonomi indonesia yang pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment," tutupnya.
"Kita mempunyai delapan sektor unggulan yang akan kita fokuskan sampai dengan kuartal I/2013. Kedelapan sektor ini mendominasi 67 persen dari total portofolio kita," ujar Direktur Utama PT BNI (Persero) Gatot M. Suwondo di gedung BNI, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
Dia menjelaskan, sektor terbesar dari kedelapan sektor tersebut adalah perdagangan dengan alokasi 18 persen, pertanian sebesar 11 persen, migas sebesar 9 persen, konstruksi sebesar 8 persen, kelistrikan sebesar 7 persen, makanan sebesar 5 persen, kimia sebesar 5 persen dan komunikasi sebesar 4 persen.
"Dari delapan sektor ini kalau digalakkan dengan ditunjang infrastruktur memadai akan sangat membantu industri dalam negeri," sarannya.
Gatot juga mengutarakan, sebenarnya kesempatan juga semakin besar mengingat banyak perusahaan luar negeri terutama Jepang dan Korea Selatan yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia dan pihaknya sedang memfasilitasi hal tersebut.
"Kami harapkan hal tersebut ditambah dengan delapan fokus kami dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan karena sebagai bank pemerintah kita akan bangun ekonomi indonesia yang pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment," tutupnya.
(gpr)