Perekonomian Sulampua diprediksi tumbuh tinggi

Jum'at, 26 April 2013 - 20:07 WIB
Perekonomian Sulampua...
Perekonomian Sulampua diprediksi tumbuh tinggi
A A A
Sindonews.com - Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Mahmud mengatakan, pertumbuhan ekonomi di wilayahnya masih akan tumbuh tinggi.

"Hal ini melihat perkembangan pada triwulan pertama 2013, wilayah Sulampua pertumbuhannya masih mencapai 8,26 persen," kata Mahmud di Makassaar, Jumat (26/04/2013).

Dia mengatakan, selain kondisi itu juga didukung oleh perkembangan lembaga keuangan yang tergambar pada pencapaian kinerja ekonomi Sulampua.

Berdasarkan data BI diketahui, kinerja perbankan di wilayah Sulampua hingga Maret 2013 menunjukkan perkembangan yang tetap baik. Pertumbuhan Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Penyaluran Kredit yang tinggi, disertai tingkat NPL sebesar 2,41 persen yang terjaga pada level di bawah treshold lima persen.

Sedangkan total aset perbankan tumbuh 15,85 persen (yoy) dari Rp183,9 triliun per Maret 2012 menjadi Rp213,1 triliun per Maret 2013. Pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 23,56 persen (yoy) dari Rp137,7 triliun per Maret 2012 menjadi Rp170,2 triliun per Maret 2013.

Sementara dana masyarakat perbankan Sulampua tumbuh 14,0 persen(yoy) dari Rp127,6 triliun per Maret 2012 menjadi Rp145,5 triliun per Maret 2013. Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 116,98 persen mencerminkan penyaluran kredit perbankan Sulampua telah melampaui penghimpunan dana masyarakat.

Mengenai penyediaan informasi dan riset, Mahmud mengatakan, selain dilakukan secara mandiri, BI juga memperoleh data/informasi dari pihak eksternal yang menyediakan data/informasi misalnya Kementerian, Badan/Dinas-dinas, Instansi terkait, dan perusahaan swasta.

"Di Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta, beberapa departemen memanfaatkan layanan database yang dikelola oleh beberapa penyedia data, termasuk Bloomberg," katanya.

Namun diakui, di kantor perwakilan daerah, pemanfaatan bloomberg baru sebatas Bloomberg News yang diakses melalui internet (http://www.bloomberg.com/). Itu pun dalam pantauan pihak BI di Makassar, informasi yang diakses masih pada seputar ekonomi Indonesia dan ekonomi daerah.

Hal ini diutarakan Mahmud setelah perwakilan Bloomberg berkunjung ke Makassar, kemarin. Menurut dia, tantangan pihak Bloomberg ke depan adalah mengatasi ketersediaan informasi yang disajikan Bloomberg tentang perkembangan ekonomi di daerah.

Dia mengatakan, potensi daerah yang besar tersebut, seharusnya dapat direspon oleh Bloomberg, sehingga dapat menempatkan diri menjadi media yang menyajikan ekonomi Indonesia dan ekonomi daerah.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7103 seconds (0.1#10.140)