Myanmar belajar kelola listrik ke PLN
A
A
A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) bekerjasama dengan Ministry of Electric Power (MOEP) Myanmar untuk memberikan bantuan berupa asistensi khusus bagi MOEP. Asistensi ini dilakukan untuk menurunkan angka energy losses (produksi listrik yang hilang) yang masih tinggi di Myanmar, yaitu sekitar 26 persen.
PLN melalui tim khusus yang telah dibentuk, akan menjadikan kota Yangon di Myanmar sebagai pilot project dalam menurunkan losses. Asistensi yang akan dilakukan PLN, di antaranya feasibility study, sharing pengalaman dan pengetahuan dalam penurunan losses, training, dan penyusunan strategi untuk perbaikan efisiensi penyaluran energi listrik.
Program Director Kerjasama PLN dengan MOEP Myanmar, Harry Hartoyo mengatakan, sebenarnya banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara PLN dan MOEP Myanmar. MoU yang sudah ditandatangani memang spesifik untuk penurunan losses karena jelas output-nya.
"Tapi sebetulnya, mereka ingin banyak belajar dari PLN sehingga mereka datang ke Indonesia untuk belajar selain tentang losses juga tentang call center, suplai gas, pembangkit dan lain-lain. Mereka sangat antusias menggali informasi, apa saja yang harus dikembangkan di negaranya agar kelistrikan di sana andal," ujar Harry dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
PLN menargetkan dalam kurun waktu dua tahun mendatang, dapat membantu Myanmar menurunkan losses menjadi di bawah 20 persen. PLN dianggap berhasil dalam penangan losses di ASEAN, karena hingga akhir 2012 lalu, PLN mencatatkan losses 9 persen.
"Ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lain, seperti India yang mengalami losses 24 persen per tahun dan Brazil sebesar 16 persen per tahun," katanya.
Sementara itu, Deputy Minister Myanmar U Aung Than Oo, yang memimpin delegasi MOEP Myanmar ke Indonesia, menyatakan bahwa MOEP berharap agar Indonesia, dalam hal ini PLN, dapat membantu menekan tingginya angka losses di Myanmar.
"Kami di Myanmar menghadapi persoalan yang hampir sama dengan yang pernah dihadapi Indonesia beberapa waktu lalu, losses kami cukup tinggi. PLN kami nilai berhasil menurunkan losses dari dua digit menjadi hanya single digit, yaitu 9 persen. Kami berharap PLN dapat berbagi ilmu dan membantu kami untuk menurunkan losses," ucapnya.
Kerjasama yang dilakukan PLN dengan MOEP Myanmar ini merupakan bagian dari upaya 15 BUMN strategis yang akan mengembangkan usahanya ke Myanmar. Ekspansi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan dan melakukan penetrasi pasar di kawasan Asia Tenggara.
PLN melalui tim khusus yang telah dibentuk, akan menjadikan kota Yangon di Myanmar sebagai pilot project dalam menurunkan losses. Asistensi yang akan dilakukan PLN, di antaranya feasibility study, sharing pengalaman dan pengetahuan dalam penurunan losses, training, dan penyusunan strategi untuk perbaikan efisiensi penyaluran energi listrik.
Program Director Kerjasama PLN dengan MOEP Myanmar, Harry Hartoyo mengatakan, sebenarnya banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara PLN dan MOEP Myanmar. MoU yang sudah ditandatangani memang spesifik untuk penurunan losses karena jelas output-nya.
"Tapi sebetulnya, mereka ingin banyak belajar dari PLN sehingga mereka datang ke Indonesia untuk belajar selain tentang losses juga tentang call center, suplai gas, pembangkit dan lain-lain. Mereka sangat antusias menggali informasi, apa saja yang harus dikembangkan di negaranya agar kelistrikan di sana andal," ujar Harry dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
PLN menargetkan dalam kurun waktu dua tahun mendatang, dapat membantu Myanmar menurunkan losses menjadi di bawah 20 persen. PLN dianggap berhasil dalam penangan losses di ASEAN, karena hingga akhir 2012 lalu, PLN mencatatkan losses 9 persen.
"Ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lain, seperti India yang mengalami losses 24 persen per tahun dan Brazil sebesar 16 persen per tahun," katanya.
Sementara itu, Deputy Minister Myanmar U Aung Than Oo, yang memimpin delegasi MOEP Myanmar ke Indonesia, menyatakan bahwa MOEP berharap agar Indonesia, dalam hal ini PLN, dapat membantu menekan tingginya angka losses di Myanmar.
"Kami di Myanmar menghadapi persoalan yang hampir sama dengan yang pernah dihadapi Indonesia beberapa waktu lalu, losses kami cukup tinggi. PLN kami nilai berhasil menurunkan losses dari dua digit menjadi hanya single digit, yaitu 9 persen. Kami berharap PLN dapat berbagi ilmu dan membantu kami untuk menurunkan losses," ucapnya.
Kerjasama yang dilakukan PLN dengan MOEP Myanmar ini merupakan bagian dari upaya 15 BUMN strategis yang akan mengembangkan usahanya ke Myanmar. Ekspansi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan dan melakukan penetrasi pasar di kawasan Asia Tenggara.
(gpr)