BBM subsidi dibatasi, antrean kendaraan capai 2 km
BBM subsidi dibatasi, antrean kendaraan capai 2 km
A
A
A
Sindonews.com - Akibat suplay Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mulai dibatasi ke sejumlah SPBU di Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat antrean panjang kendaraan kembali terjadi.
Di SPBU 01 Jalan Sonbay Naesleu, misalnya, antrian kendaraan sudah mencapai 2 kilometer (km), bahkan ada yang sudah menginap sejak tadi malam.
"Memang ada pembatasan suplay BBM, biasanya kita minta 40 ton tetapi hanya dikirim 10 ton saja, tentunya tidak cukup," ungkap Vinsen Teneka, pengelola SPBU Naesleu di Kefamenanu, Rabu (29/05/2013).
Teneka menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab pembatasan BBM mulai dilakukan. Namun dirinya menerima informasi dari luar bahwa mobil milik transportir banyak yang tidak mau beroperasi lantaran sedang mengalami kerusakan.
"Itu alasan yang kami peroleh, katanya mobil milik transportir rusak, jadi tadi malam saja kita dapat kiriman minyak hanya satu mobil pada jam 3 dinihari, padahal di SPBU banyak kendaraan yang sudah antre, mereka nginap sejak malam," terang Teneka.
Pengelola SPBU mengakui stok BBM sebanyak 10 ton itu tidak bisa bertahan hingga sore nanti, kemungkinan habis terjual pada pukul 10.00 WITA. Dikhawatirkan banyak kendaraan yang bakalan tidak kebagian premium maupun solar.
Sementara itu, hingga siang ini masih terlihat antrean panjang kendaraan mencapai 2 kilometer dan memenuhi badan jalan. Akibatnya polisi lalulintas harus mengatur arus agar tidak terjadi kemacetan.
Di SPBU 01 Jalan Sonbay Naesleu, misalnya, antrian kendaraan sudah mencapai 2 kilometer (km), bahkan ada yang sudah menginap sejak tadi malam.
"Memang ada pembatasan suplay BBM, biasanya kita minta 40 ton tetapi hanya dikirim 10 ton saja, tentunya tidak cukup," ungkap Vinsen Teneka, pengelola SPBU Naesleu di Kefamenanu, Rabu (29/05/2013).
Teneka menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab pembatasan BBM mulai dilakukan. Namun dirinya menerima informasi dari luar bahwa mobil milik transportir banyak yang tidak mau beroperasi lantaran sedang mengalami kerusakan.
"Itu alasan yang kami peroleh, katanya mobil milik transportir rusak, jadi tadi malam saja kita dapat kiriman minyak hanya satu mobil pada jam 3 dinihari, padahal di SPBU banyak kendaraan yang sudah antre, mereka nginap sejak malam," terang Teneka.
Pengelola SPBU mengakui stok BBM sebanyak 10 ton itu tidak bisa bertahan hingga sore nanti, kemungkinan habis terjual pada pukul 10.00 WITA. Dikhawatirkan banyak kendaraan yang bakalan tidak kebagian premium maupun solar.
Sementara itu, hingga siang ini masih terlihat antrean panjang kendaraan mencapai 2 kilometer dan memenuhi badan jalan. Akibatnya polisi lalulintas harus mengatur arus agar tidak terjadi kemacetan.
(gpr)
Explore More