India menuju rekor impor emas terbesar
A
A
A
Sindonews.com - Permintaan emas di India, konsumen terbesar dunia, menuju rekor kuartalan setelah harga merosot ke level terendah dalam dua tahun pada April 2013.
Dewan Emas Dunia melaporkan, impor emas India akan mencapai 300-400 metrik ton pada kuartal kedua, hampir setengah total pengiriman tahun sebelumnya.
Kelompok industri berbasis di London itu mengatakan, investor menjual 477,7 metrik ton senilai sekitar USD21 miliar dari produk yang diperdagangkan di bursa tahun ini, karena keyakinan terhadap emas sebagai penyimpan bernilai hilang, di tengah membaiknya ekonomi AS dan kenaikan ekuitas.
Kemerosotan di pasar bear bulan lalu mendorong permintaan perhiasan dari Asia dan pembelian koin besar. Harga 27 persen di bawah rekor USD1.921,15 per ounce ditetapkan pada September 2011.
"Laporan ini membawa kita menyimpulkan bahwa pasar Asia akan melihat rekor permintaan emas di kuartal kedua," kata Marcus Grubb, direktur riset investasi Dewan Emas, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (29/5/2013).
"Bahkan, jika arus ETF di AS terus keluar, sangat mungkin emas sebelumnya diadakan ETF akan menemukan pasar yang siap, antara India, China dan konsumen Timur Tengah, yang mengambil pandangan jangka panjang pada prospek emas," tambahnya.
Dewan Emas Dunia melaporkan, impor emas India akan mencapai 300-400 metrik ton pada kuartal kedua, hampir setengah total pengiriman tahun sebelumnya.
Kelompok industri berbasis di London itu mengatakan, investor menjual 477,7 metrik ton senilai sekitar USD21 miliar dari produk yang diperdagangkan di bursa tahun ini, karena keyakinan terhadap emas sebagai penyimpan bernilai hilang, di tengah membaiknya ekonomi AS dan kenaikan ekuitas.
Kemerosotan di pasar bear bulan lalu mendorong permintaan perhiasan dari Asia dan pembelian koin besar. Harga 27 persen di bawah rekor USD1.921,15 per ounce ditetapkan pada September 2011.
"Laporan ini membawa kita menyimpulkan bahwa pasar Asia akan melihat rekor permintaan emas di kuartal kedua," kata Marcus Grubb, direktur riset investasi Dewan Emas, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (29/5/2013).
"Bahkan, jika arus ETF di AS terus keluar, sangat mungkin emas sebelumnya diadakan ETF akan menemukan pasar yang siap, antara India, China dan konsumen Timur Tengah, yang mengambil pandangan jangka panjang pada prospek emas," tambahnya.
(dmd)