Tiga bulan, PALM serap capex Rp183 miliar
A
A
A
Sindonews.com - PT Provident Agro Tbk (PALM) hingga tiga bulan pertama tahun ini telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp183 miliar atau hampir setengah dari anggaran capex perseroan sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi, emiten perkebunan tersebut menyiapkan anggaran belanja modal sebesar USD40 juta atau setara Rp388 miliar dengan kurs Rp9.700 per USD.
Direktur Keuangan Provident Agro, Devin Antonio Ridwan mengungkapkan bahwa hampir separuh dari dana capex tersebut digunakan perseroan untuk menggenjot produksi tanaman yang dimiliki.
"Kami akan genjot produksi tanaman. Pasalnya, usia tanaman kami masih sangat muda," kata Devin dalam paparan publik perseroan di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Perseroan telah menganggarkan capex sebesar USD40 juta yang bersumber dari kas internal perseroan serta pinjaman perbankan. Dana capex tersebut dialokasikan untuk peningkatan produksi, termasuk yang sudah terealisasi sebesar Rp183 miliar.
Dengan realisasi capex tersebut, perseroan berharap ke depannya dapat meningkatkan produksi tanaman milik perseroan serta pertumbuhan kinerja positif di sepanjang tahun ini.
Sebagai catatan, perseroan pada kuartal I/2013 berhasil memproduksi peningkatan tandan buah segar (TBS) inti sebesar 29,3 persen dari 42.068 ton menjadi 54.400 ton. Sedangkan crude palm oil (CPO) naik 29 persen dari 14.293 ton menjadi 18.438 ton. Untuk kernel naik 10,8 persen dari 3.199 ton tahun lalu menjadi 3.545 ton di kuartal pertama tahun ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, lahan tertanam perseroan di kuartal pertama 2013 ini menjadi 44.670 hektare (ha) atau naik 4,5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni 42.759 ha.
Sebagai informasi, emiten perkebunan tersebut menyiapkan anggaran belanja modal sebesar USD40 juta atau setara Rp388 miliar dengan kurs Rp9.700 per USD.
Direktur Keuangan Provident Agro, Devin Antonio Ridwan mengungkapkan bahwa hampir separuh dari dana capex tersebut digunakan perseroan untuk menggenjot produksi tanaman yang dimiliki.
"Kami akan genjot produksi tanaman. Pasalnya, usia tanaman kami masih sangat muda," kata Devin dalam paparan publik perseroan di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Perseroan telah menganggarkan capex sebesar USD40 juta yang bersumber dari kas internal perseroan serta pinjaman perbankan. Dana capex tersebut dialokasikan untuk peningkatan produksi, termasuk yang sudah terealisasi sebesar Rp183 miliar.
Dengan realisasi capex tersebut, perseroan berharap ke depannya dapat meningkatkan produksi tanaman milik perseroan serta pertumbuhan kinerja positif di sepanjang tahun ini.
Sebagai catatan, perseroan pada kuartal I/2013 berhasil memproduksi peningkatan tandan buah segar (TBS) inti sebesar 29,3 persen dari 42.068 ton menjadi 54.400 ton. Sedangkan crude palm oil (CPO) naik 29 persen dari 14.293 ton menjadi 18.438 ton. Untuk kernel naik 10,8 persen dari 3.199 ton tahun lalu menjadi 3.545 ton di kuartal pertama tahun ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, lahan tertanam perseroan di kuartal pertama 2013 ini menjadi 44.670 hektare (ha) atau naik 4,5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, yakni 42.759 ha.
(rna)