BSDE garap proyek tol Rp6 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan akan menggarap proyek ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30 kilometer (km). Proyek yang memiliki nilai mencapai Rp6 triliun, akan dikerjakan secara bertahap dan diharapkan siap beroperasi pada 2016.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE, Hermawan Wijaya mengatakan bahwa proyek pembangunan infrastruktur ini akan dilakukan dengan menggandeng perusahaan lain atau konsorsium. Saat ini, perseroan telah memulai pembangunan tahap I dengan melakukan pembebasan lahan sebesar 60 persen dari total rencana pembangunan.
Pada tahap I, perseroan akan mengerjakan ruas sepanjang 10 km dengan investasi mencapai Rp2 triliun."Kami pemrakarsa rencana jalan tol ini. Dalam proses tender kami memang mendapat prioritas untuk mengerjakannya," ujar Hermawan saat dihubungi akhir pekan ini.
Dia mengatakan, perseroan sebagai pemegang ide pertama akan mempunyai right to match atau hak untuk melakukan penawaran oleh badan usaha atau badan hukum asing pemrakarsa terhadap penawar terbaik, jika kalah dalam tender yang diberikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Dia juga mengatakan, pendanaan proyek ini akan menggunakan kombinasi kas internal, pinjaman bank dan obligasi. Perseroan juga berencana untuk menerbitkan saham baru dengan skema non HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu) atau private placement.
"HMETD akan dilakukan jika kami membutuhkan dana nantinya karena kas internal masih cukup besar. Sedangkan penerbitan 10 persen saham masih terlalu dini untuk dibahas," ujarnya.
Selain jalan tol, perseroan juga mengembangkan proyek properti miliknya, seperti Hongkong Land. Dari proyek ini, perseroan mengincar angka penjualan mencapai Rp5 triliun.
Di samping itu, dalam waktu dekat ini, perseroan akan segera me-launching proyek perumahan yang terletak di wilayah BSD City, Tangerang dengan nama Greenwich dengan luas lahan 10 ha. Perseroan juga akan mengembangkan kawasan perkantoran premium Foresta Business Loft 2 yang memiliki 4 lantai dan akan dibangun pada tahun ini.
Sementara hingga kuartal I/2013, perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,2 triliun dari alokasi capex Rp3 triliun. Hermawan menuturkan, aloaksi belanja modal pada kuartal satu tahun ini, didominasi untuk akuisisi lahan, dan sumber dananya berasal dari kas internal perseroan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BSDE, Hermawan Wijaya mengatakan bahwa proyek pembangunan infrastruktur ini akan dilakukan dengan menggandeng perusahaan lain atau konsorsium. Saat ini, perseroan telah memulai pembangunan tahap I dengan melakukan pembebasan lahan sebesar 60 persen dari total rencana pembangunan.
Pada tahap I, perseroan akan mengerjakan ruas sepanjang 10 km dengan investasi mencapai Rp2 triliun."Kami pemrakarsa rencana jalan tol ini. Dalam proses tender kami memang mendapat prioritas untuk mengerjakannya," ujar Hermawan saat dihubungi akhir pekan ini.
Dia mengatakan, perseroan sebagai pemegang ide pertama akan mempunyai right to match atau hak untuk melakukan penawaran oleh badan usaha atau badan hukum asing pemrakarsa terhadap penawar terbaik, jika kalah dalam tender yang diberikan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Dia juga mengatakan, pendanaan proyek ini akan menggunakan kombinasi kas internal, pinjaman bank dan obligasi. Perseroan juga berencana untuk menerbitkan saham baru dengan skema non HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu) atau private placement.
"HMETD akan dilakukan jika kami membutuhkan dana nantinya karena kas internal masih cukup besar. Sedangkan penerbitan 10 persen saham masih terlalu dini untuk dibahas," ujarnya.
Selain jalan tol, perseroan juga mengembangkan proyek properti miliknya, seperti Hongkong Land. Dari proyek ini, perseroan mengincar angka penjualan mencapai Rp5 triliun.
Di samping itu, dalam waktu dekat ini, perseroan akan segera me-launching proyek perumahan yang terletak di wilayah BSD City, Tangerang dengan nama Greenwich dengan luas lahan 10 ha. Perseroan juga akan mengembangkan kawasan perkantoran premium Foresta Business Loft 2 yang memiliki 4 lantai dan akan dibangun pada tahun ini.
Sementara hingga kuartal I/2013, perseroan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,2 triliun dari alokasi capex Rp3 triliun. Hermawan menuturkan, aloaksi belanja modal pada kuartal satu tahun ini, didominasi untuk akuisisi lahan, dan sumber dananya berasal dari kas internal perseroan.
(rna)