Harga cabai di Garut mendadak naik 100%
A
A
A
Sindonews.com - Harga berbagai jenis cabai kembali melonjak hingga 100 persen. Di Pasar Guntur Ciawitali, Garut, Jawa Barat (Jabar), beberapa jenis cabai yang mengalami lonjakan harga yaitu cabai merah, cabai merah keriting, dan cabai merah tanjung.
"Kenaikan harga dipicu beberapa isu seperti rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kegagalan panen akibat cuaca buruk, dan datangnya Ramadan," kata seorang pedagang, Iyen Abdulmalik (43), Senin (3/6/2013).
Sebelumnya, harga cabai merah berada di kisaran Rp15 ribu per kilogram (kg). Namun kini, cabai merah dihargai Rp30 ribu per kg.
"Harga cabai merah kriting juga naik. Dari sebelumnya Rp14 ribu per kg, menjadi Rp26 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah tanjung, dari Rp15 ribu per kg, sekarang menjadi Rp32 ribu per kg," ujarnya.
Dia menduga, kenaikan harga ini akan terus berlangsung hingga lebaran. Menurutnya, lonjakan harga cabai yang terjadi secara tiba-tiba ini membuat pedagang kewalahan.
"Pantas saja kami kewalahan, sebab kami harus menyiapkan modal dua kali lipat untuk membelinya. Apalagi, saat ini kami harus membeli cabai sampai ke Jawa Tengah dan Timur karena stok di Jawa Barat habis," ungkapnya.
Pedagang lainnya, Ofing (40) menambahkan, meski mengalami kenaikan dua kali lipat, harga cabai ini tidak mengganggu minat pembeli. Hingga kini, kiosnya tetap didatangi para pembeli yang ingin memperoleh cabai.
"Malah sebaliknya, sekarang pedagang yang kewalahan karena kesulitan mendapat cabai. Kalau pembeli terus bertambah. Beli berapa kuintal juga pasti cepat habis. Apalagi nanti menjelang Ramadan," ujarnya.
Menjelang Lebaran, kata dia, harga cabai bisa meningkat sampai 400 persen dari harga normal. Ofing berharap pemerintah dapat turun tangan dan menyetabilkan harga cabai. "Bisa jadi, kenaikan harga ini akibat permainan tengkulak," katanya.
Selain cabai, di pasar ini, harga jengkol pun meroket sampai hampir tujuh kali lipat dari biasanya. Jengkol kini dihargai Rp40 ribu per kg dari sebelumnya yang hanya Rp6 ribu per kg.
"Kenaikan harga dipicu beberapa isu seperti rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kegagalan panen akibat cuaca buruk, dan datangnya Ramadan," kata seorang pedagang, Iyen Abdulmalik (43), Senin (3/6/2013).
Sebelumnya, harga cabai merah berada di kisaran Rp15 ribu per kilogram (kg). Namun kini, cabai merah dihargai Rp30 ribu per kg.
"Harga cabai merah kriting juga naik. Dari sebelumnya Rp14 ribu per kg, menjadi Rp26 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah tanjung, dari Rp15 ribu per kg, sekarang menjadi Rp32 ribu per kg," ujarnya.
Dia menduga, kenaikan harga ini akan terus berlangsung hingga lebaran. Menurutnya, lonjakan harga cabai yang terjadi secara tiba-tiba ini membuat pedagang kewalahan.
"Pantas saja kami kewalahan, sebab kami harus menyiapkan modal dua kali lipat untuk membelinya. Apalagi, saat ini kami harus membeli cabai sampai ke Jawa Tengah dan Timur karena stok di Jawa Barat habis," ungkapnya.
Pedagang lainnya, Ofing (40) menambahkan, meski mengalami kenaikan dua kali lipat, harga cabai ini tidak mengganggu minat pembeli. Hingga kini, kiosnya tetap didatangi para pembeli yang ingin memperoleh cabai.
"Malah sebaliknya, sekarang pedagang yang kewalahan karena kesulitan mendapat cabai. Kalau pembeli terus bertambah. Beli berapa kuintal juga pasti cepat habis. Apalagi nanti menjelang Ramadan," ujarnya.
Menjelang Lebaran, kata dia, harga cabai bisa meningkat sampai 400 persen dari harga normal. Ofing berharap pemerintah dapat turun tangan dan menyetabilkan harga cabai. "Bisa jadi, kenaikan harga ini akibat permainan tengkulak," katanya.
Selain cabai, di pasar ini, harga jengkol pun meroket sampai hampir tujuh kali lipat dari biasanya. Jengkol kini dihargai Rp40 ribu per kg dari sebelumnya yang hanya Rp6 ribu per kg.
(izz)