Lion Metal baru serap capex 10%
Lion Metal baru serap capex 10%
A
A
A
Sindonews.com - Hingga tiga bulan pertama tahun 2013, PT Lion Metal Works Tbk (LION) baru mencatatkan serapan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp6 miliar atau sekitar 10 persen dari total keseluruhan sebesar Rp60 miliar.
"Kuartal I (capex) belum banyak dipakai, baru sedikit, kira-kira 10 persen dari capex tahun ini. Karena baru pesan-pesan mesin saja, jadi belum ada pengeluaran yang besar-besar," kata Direktur Utama LION, Cheng Yong Kim di dalam paparan publik usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di JW Marriot Hotel, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Adapun, mesin-mesin yang dipesan perseroan akan digunakan sebagai fasilitas pendukung operasi pabrik, yang akan dibangun perseroan di kawasan Purwakarta, Jawa Barat.
"Semua mesin kita datangkan dari luar negeri, seperti Taiwan, Jerman dan China. Mesin-mesin ini untuk pabrik baru kita yang akan segera dibangun," terang Kim.
Sementara itu, sumber pembiayaan dana capex tahun ini, dia mengungkapkan, dipenuhi seluruhnya dari kas internal. "Tidak ada pinjaman, kas kita sangat cukup. Perseroan memiliki kas hingga saat ini mencapai Rp200 miliar," tutur dia.
"Kuartal I (capex) belum banyak dipakai, baru sedikit, kira-kira 10 persen dari capex tahun ini. Karena baru pesan-pesan mesin saja, jadi belum ada pengeluaran yang besar-besar," kata Direktur Utama LION, Cheng Yong Kim di dalam paparan publik usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di JW Marriot Hotel, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Adapun, mesin-mesin yang dipesan perseroan akan digunakan sebagai fasilitas pendukung operasi pabrik, yang akan dibangun perseroan di kawasan Purwakarta, Jawa Barat.
"Semua mesin kita datangkan dari luar negeri, seperti Taiwan, Jerman dan China. Mesin-mesin ini untuk pabrik baru kita yang akan segera dibangun," terang Kim.
Sementara itu, sumber pembiayaan dana capex tahun ini, dia mengungkapkan, dipenuhi seluruhnya dari kas internal. "Tidak ada pinjaman, kas kita sangat cukup. Perseroan memiliki kas hingga saat ini mencapai Rp200 miliar," tutur dia.
(rna)
Explore More