Nusa Raya Cipta raih kontrak baru Rp1,6 T hingga April
A
A
A
Sindonews.com - Calon emiten yang bergerak di bidang jasa konstruksi, PT Nusa Raya Cipta (NRC) telah memperoleh proyek baru sebesar Rp1,6 triliun hingga April 2013. Nilai tersebut naik hingga 87,6 persen dari perolehan tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Nusa Raya Cipta, Hadi Winarto Christanto mengatakan, perseroan hingga akhir tahun menargetkan perolehan proyek hingga Rp2,9 triliun. Sedangkan proyek dari tahun lalu (carry over) sebesar Rp2,3 triliun.
"Target nilai proyek kita hingga akhir tahun Rp2,9 triliun, ditambah dengan sisa kontrak tahun lalu menjadi Rp5,2 triliun," katanya dalam acara Due Diligince Meeting & Public Expose NRC, di Hotel Grand Melia, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Dia menjelaskan, bahwa proyek yang sedang ditangani perseroan antara lain, Ciputra World II sebesar Rp560 miliar, Parahyangan Residence dengan nilai kontrak Rp260 miliar dan gedung perkantoran Sahid dan Sudirman senilai Rp296 miliar.
"Selain itu, kami juga menangani sektor infrastruktur dengan melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan perusahaan perhubungan asal Malaysia PT Karabha untuk menggarap tol Cikampek-Palimanan dengan nilai kontrak Rp7,7 triliun," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perseroan berencana menawarkan harga saham perdana (initial public offering/IPO) sekitar Rp750-Rp900 per saham.
Sebagai informasi, tercatat hingga Desember 2012 perseroan telah membangun 300 pabrik, 400 gedung komersial, 130 hotel, 25 rumah sakit dan berbagai proyek infrastruktur seperti jembatan, tol, dan fly over.
Sepanjang 2012, perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp2,02 triliun meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun. Laba bersih NRC juga terdorong naik menjadi Rp155,59 miliar pada 2012 dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp92,91 miliar.
Sementara, total liabilitas perseroan sepanjang tahun lalu ikut naik menjadi Rp567,72 miliar dibandingkan peridoe yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp537,96 miliar.
Untuk aset perseroan naik menjadi Rp835,88 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp714,25 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp268,15 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp176,29 miliar.
Presiden Direktur Nusa Raya Cipta, Hadi Winarto Christanto mengatakan, perseroan hingga akhir tahun menargetkan perolehan proyek hingga Rp2,9 triliun. Sedangkan proyek dari tahun lalu (carry over) sebesar Rp2,3 triliun.
"Target nilai proyek kita hingga akhir tahun Rp2,9 triliun, ditambah dengan sisa kontrak tahun lalu menjadi Rp5,2 triliun," katanya dalam acara Due Diligince Meeting & Public Expose NRC, di Hotel Grand Melia, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Dia menjelaskan, bahwa proyek yang sedang ditangani perseroan antara lain, Ciputra World II sebesar Rp560 miliar, Parahyangan Residence dengan nilai kontrak Rp260 miliar dan gedung perkantoran Sahid dan Sudirman senilai Rp296 miliar.
"Selain itu, kami juga menangani sektor infrastruktur dengan melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan perusahaan perhubungan asal Malaysia PT Karabha untuk menggarap tol Cikampek-Palimanan dengan nilai kontrak Rp7,7 triliun," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, perseroan berencana menawarkan harga saham perdana (initial public offering/IPO) sekitar Rp750-Rp900 per saham.
Sebagai informasi, tercatat hingga Desember 2012 perseroan telah membangun 300 pabrik, 400 gedung komersial, 130 hotel, 25 rumah sakit dan berbagai proyek infrastruktur seperti jembatan, tol, dan fly over.
Sepanjang 2012, perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp2,02 triliun meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun. Laba bersih NRC juga terdorong naik menjadi Rp155,59 miliar pada 2012 dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp92,91 miliar.
Sementara, total liabilitas perseroan sepanjang tahun lalu ikut naik menjadi Rp567,72 miliar dibandingkan peridoe yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp537,96 miliar.
Untuk aset perseroan naik menjadi Rp835,88 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp714,25 miliar. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp268,15 miliar pada 2012 dari periode sama tahun sebelumnya Rp176,29 miliar.
(izz)