PLTMH 3,6 MW segera dibangun di Tana Toraja
A
A
A
Sindonews.com - Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTMH) bakal dibangun di kabupaten Tana Toraja pada tahun 2013. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) kabupaten Tana Toraja, Pakiding Karaeng Baan menyatakan, lokasi PLTMH baru yang akan dibangun di kabupaten Tana Toraja pada tahun ini terletak di kecamatan Bittuang.
Nantinya, PLTMH tersebut tersebut akan memanfaatkan aliran sungai Saluputti yang mengalir hingga ke kecamatan Bittuang sebagai sumber tenaga listrik. PLTMH baru di kecamatan Bittuang tersebut bisa memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga di empat kecamatan yakni, Bittuang, Masanda, Malimbong Balepe dan Saluputti.
“PLTMH yang akan dibangun di kecamatan Bittuang memiliki kapasitas 3,6 Mega Watt dan dapat menambah kebutuhan tenaga listrik di empat kecamatan di bagian barat kabupaten Tana Toraja,” ujar Pakiding, Rabu (5/6/2013).
Jika tidak ada aral melintang, pembangunan PLTMH baru itu akan dimulai paling lambat awal September dan direncanakan sudah bisa dioperasikan dalam dua atau tiga tahun ke depan.
Sayangnya, Pakiding tidak membeberkan nilai investasi pembangunan PLTMH di Bittuang serta identitas perusahaan yang akan melaksanakan pembangunan dengan dalih saat ini masih dalam proses tender di pemerintah pusat. Pemerintah kabupaten (pemkab) Tana Toraja hanya memfasilitasi lokasi pembangunan PLTMH.
Diharapkan, keberadaan PLTMH di Bittuang nantinya kebutuhan masyarakat terpencil yang selama ini sangat mendambakan menikmati energi listrik sudah bisa terpenuhi.
“Saat ini pembangunan PLTMH di Bittuang sudah dalam tahap proses tender yang dilaksanakan di tingkat pusat,” jelas Pakiding.
Dikatakan Pakiding, kebutuhan energi listrik di wilayah perkotaan dan beberapa kecamatan lainnya di kabupaten Tana Toraja saat ini sekitar 6 MW- 9 MW. Saat ini, kabupaten Tana Toraja sudah mendapat tambahan pasokan energi listrik dari PLTA Malea yang beroperasi di kecamatan Makale Selatan.
Bahkan, saat ini sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang energi juga berminat berinvestasi membangun PLTMH yang bisa memenuhi kebutuhan listrik di kecamatan Mappak dan Simbuang.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut ingin memfasilitasi energi listrik di dua kecamatan terpencil di bagian barat Tana Toraja yang sama sekali belum tersentuh jaringan listrik PLN. Hanya saja, sebelum memastikan membangun PLTMH untuk memenuhi kebutuhan listrik di kecamatan Mappak dan Simbuang, mereka terlebih dahulu akan melakukan survei lokasi serta potensi air yang dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik.
“Memang benar, sudah ada beberapa perusahaan yang berminat memfasilitasi energi listrik di kecamatan Mappak dan Simbuang. Mereka masih melakukan survei di lapangan,” kata Pakiding yang juga merangkap sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tana Toraja.
Salah satu masyarakat masyarakat Mappak, Yohanes,36, mengatakan sebagian besar rumah tangga di kecamatan Mappak belum menikmati energi listrik PLN. Untuk kebutuhan listrik, masyarakat menggunakan sarana turbin maupun generator sebagai sumber energi listrik yang kapasitasnya sangat terbatas. Bahkan, sebagian rumah tangga masih menggunakan lampu pelita sebagai penerangan di malam hari.
Nantinya, PLTMH tersebut tersebut akan memanfaatkan aliran sungai Saluputti yang mengalir hingga ke kecamatan Bittuang sebagai sumber tenaga listrik. PLTMH baru di kecamatan Bittuang tersebut bisa memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga di empat kecamatan yakni, Bittuang, Masanda, Malimbong Balepe dan Saluputti.
“PLTMH yang akan dibangun di kecamatan Bittuang memiliki kapasitas 3,6 Mega Watt dan dapat menambah kebutuhan tenaga listrik di empat kecamatan di bagian barat kabupaten Tana Toraja,” ujar Pakiding, Rabu (5/6/2013).
Jika tidak ada aral melintang, pembangunan PLTMH baru itu akan dimulai paling lambat awal September dan direncanakan sudah bisa dioperasikan dalam dua atau tiga tahun ke depan.
Sayangnya, Pakiding tidak membeberkan nilai investasi pembangunan PLTMH di Bittuang serta identitas perusahaan yang akan melaksanakan pembangunan dengan dalih saat ini masih dalam proses tender di pemerintah pusat. Pemerintah kabupaten (pemkab) Tana Toraja hanya memfasilitasi lokasi pembangunan PLTMH.
Diharapkan, keberadaan PLTMH di Bittuang nantinya kebutuhan masyarakat terpencil yang selama ini sangat mendambakan menikmati energi listrik sudah bisa terpenuhi.
“Saat ini pembangunan PLTMH di Bittuang sudah dalam tahap proses tender yang dilaksanakan di tingkat pusat,” jelas Pakiding.
Dikatakan Pakiding, kebutuhan energi listrik di wilayah perkotaan dan beberapa kecamatan lainnya di kabupaten Tana Toraja saat ini sekitar 6 MW- 9 MW. Saat ini, kabupaten Tana Toraja sudah mendapat tambahan pasokan energi listrik dari PLTA Malea yang beroperasi di kecamatan Makale Selatan.
Bahkan, saat ini sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang energi juga berminat berinvestasi membangun PLTMH yang bisa memenuhi kebutuhan listrik di kecamatan Mappak dan Simbuang.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut ingin memfasilitasi energi listrik di dua kecamatan terpencil di bagian barat Tana Toraja yang sama sekali belum tersentuh jaringan listrik PLN. Hanya saja, sebelum memastikan membangun PLTMH untuk memenuhi kebutuhan listrik di kecamatan Mappak dan Simbuang, mereka terlebih dahulu akan melakukan survei lokasi serta potensi air yang dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik.
“Memang benar, sudah ada beberapa perusahaan yang berminat memfasilitasi energi listrik di kecamatan Mappak dan Simbuang. Mereka masih melakukan survei di lapangan,” kata Pakiding yang juga merangkap sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tana Toraja.
Salah satu masyarakat masyarakat Mappak, Yohanes,36, mengatakan sebagian besar rumah tangga di kecamatan Mappak belum menikmati energi listrik PLN. Untuk kebutuhan listrik, masyarakat menggunakan sarana turbin maupun generator sebagai sumber energi listrik yang kapasitasnya sangat terbatas. Bahkan, sebagian rumah tangga masih menggunakan lampu pelita sebagai penerangan di malam hari.
(gpr)